51170017, Setiaji Wiratmoko (2019) KETERLIBATAN WARGA BAPTIS ANAK DALAM SAKRAMEN PERJAMUAN DI GKJ KLASIS SINDORO SUMBING. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian)
51170017_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian)
51170017_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Sakramen Perjamuan adalah salah satu pelayanan yang mendapat perhatian penting bagi Gereja-gereja Kristen Jawa, selama ini pelayanan sakramen perjamuan di GKJ terbatas diikuti oleh warga dewasa saja, yaitu mereka yang telah menerima baptis anak ketika masih kanak-kanak dan mengikuti katekisasi untuk dapat menyatakan percaya atau dikenal dengan istilah sidi. Tidak hanya mereka yang disebut sebagai warga dewasa saja yang bisa ambil bagian dalam sakramen perjamuan, tetapi juga dikhususkan bagi mereka yang tidak dalam penggembalaan, atau GKJ pada sejarah awalnya menggunakan istilah pamerdi. Dalam perkembangannya, usulan REC pada persidangan Sinode tahun 1994 tentang keterlibatan warga baptis anak dalam sakramen perjamuan, menjadi pergumulan bagi Sinode Gereja-gereja Kristen Jawa. Dalam Tata Gereja dan Tata Laksana yang dilengkapi Pedoman tahun 2015, dituliskan bahwa yang berhak menerima sakramen perjamuan adalah setiap orang yang telah dibaptis. Perubahan ini menjadi hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut, Sebab dalam Tager Talak tahun 2015 dan Pokok-pokok Ajaran GKJ tahun 2005 berbeda rumusannya, Hal ini menjadi fenomena menarik untuk diteliti lebih dalam. Gereja-gereja Kristen Jawa di Klasis Sindoro Sumbing ternyata juga terbagi menjadi dua, mereka yang telah melibatkan warga baptis anak dalam sakramen perjamuan dan mereka yang tidak melibatkan warga baptis anak dalam sakramen perjamuan, ini menjadi fenomena yang menarik dalam praktek lapangan untuk diteliti, mengapa ada yang melibatkan dan ada yang tidak melibatkan? Apakah dasar yang mereka gunakan dalam sakramen perjamuan yang melibatkan warga baptis anak? dan yang tidak melibatkan warga baptis anak? karena itu melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran praktek pelaksanaan sakramen perjamuan yang dilakukan oleh Gereja-gereja Kristen Jawa di Klasis Sindoro Sumbing, sehingga dapat diperoleh dasar teologi yang digunakan untuk melibatkan maupun juga untuk menolak, apakah dasar teologi perjamuannya sama? atau berbeda? apakah rujukan yang digunakan untuk melakukan pelayanan sakramen perjamuan?
Item Type: | Student paper (Thesis (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sakramen, perjamuan, warga baptis anak, penggembalaan |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Filsafat (Umum) B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan |
Divisions: | Fakultas Teologi > Magister Kajian Konflik dan Perdamaian |
Depositing User: | mr akira rafhael |
Date Deposited: | 12 Mar 2020 02:07 |
Last Modified: | 11 Jun 2021 04:21 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/1116 |
Actions (login required)
View Item |