41150031, Drian Putra Pamungkas (2019) POLA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIATRI DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT BAWAH PADA INSTALASI RAWAT INAP BAGIAN PEDIATRI DI RUMAH SAKIT BETHESDA PERIODE 1 JULI 2018 SAMPAI 31 DESEMBER 2018. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Kedokteran)
41150031_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Kedokteran)
41150031_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak-anak. Banyak penggunaan antibiotik pada pasien ISPA yang disalahgunakan oleh para klinisi. Sehingga dapat meningkatkan potensi terjadinya resistensi antibiotik. Sehingga perlu adanya evaluasi penggunaan antibiotik di berbagai institusi kesehatan. Tujuan: Mengetahui pola penggunaan dan kerasionalitasan antibiotika pada pasien anak dengan infeksi saluran pernapasan akut bawah. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik retrospektif dengan desain cross-sectional, menggunakan data rekam medis pasien di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Hasil: Total pasien anak yang diteliti adalah 24 pasien, 11 pasien balita (45,83%), 7 pasien bayi ( 29,17%), 5 pasien anak (20,83%) dan 1 pasien neonates (4,17%). Pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 16 pasien (66,67%) dan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 8 pasien (33,33%). Jumlah pasien pneumonia 14 pasien (58,33%), pasien bronkiolitis 6 pasien (25%), pasien bronkopneumonia dan croup masing-masing 2 pasien (8,33%). Golongan antibiotik yang digunakan adalah sefalosforin generasi ke III (73,69%), makrolida (13,16%), aminoglikosida (7,89%) dan karbapanem (5,26%). Jenis antibiotik yang digunakan adalah sefotaksim (60,53%), seftriakson (5,26%), cefiksim (7,90%), azitromisin (10,53%), klaritomisin (2,63%), amikasin (5,26%), gentamisin (2,63%) dan meropenem (2,63%). Rasionalitas penggunaan antibiotik yang dievaluasi dengan Alur Gyssens adalah 2 kategori 0 (8,33%), 14 kasus masuk kategori IIA (58,33%), 1 kasus IVA (4,17%) dan 7 kasus kategori V (29,17%). Kesimpulan: Pasien balita menderita ISPA bawah terbanyak dan pasien berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari laki-laki. Kasus tersering adalah pneumonia. Golongan antibiotik yang paling sering digunakan adalah sefalosforin generasi ke III dan jenis yang paling sering digunakan adalah sefotaksim. Evaluasi pola penggunaan antibiotik dengan Alur Gyssens adalah 8,33% rasional.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ISPA bawah, antibiotik, Alur Gyssens. |
Subjects: | R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal R Kedokteran. Medis > Pediatri R Kedokteran. Medis > Terapi. Farmakologi |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | Ms Alfina Febri |
Date Deposited: | 12 Mar 2020 02:35 |
Last Modified: | 22 Jun 2021 03:21 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/1105 |
Actions (login required)
View Item |