IGNATIUS ADRIANUS F. KAMU (2024) ENDE PERFORMING ART DENGAN PENDEKATAN REGIONALISME ARSITEKTUR DI KECAMATAN ENDE TENGAH KABUPATEN ENDE. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
![]() |
Text (Skripsi Arsitektur)
61170198_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (7MB) |
![]() |
Text (Skripsi Arsitektur)
61170198_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa berkat keanekaragaman tradisi, adat istiadat, dan seni dari berbagai suku yang tersebar di seluruh nusantara. Salah satu suku yang tetap teguh menjaga warisan budayanya adalah suku Lio di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat suku Lio yang tinggal di Pulau Flores ini masih mempertahankan nilai-nilai budaya mereka dengan kuat. Pemerintah Kabupaten Ende aktif menyelenggarakan festival budaya dan perlombaan seni untuk memperkuat dan mempromosikan kekayaan budaya lokal. Sanggar-sanggar budaya di daerah ini terus berkembang, namun sayangnya, Kabupaten Ende masih kekurangan fasilitas yang memadai untuk mendukung berbagai kegiatan seni seperti latihan, pertunjukan, pameran, dan pengarsipan karya seni. Oleh karena itu, diperlukan sebuah Pusat Pertunjukan Seni yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap untuk mendukung segala bentuk praktik dan aktivitas seni serta budaya. Pusat ini akan memiliki tiga fungsi utama: Apresiasi, Edukasi, dan Rekreasi. Dalam merancang bangunan ini, sangat penting untuk mempertimbangkan aspek budaya dan arsitektur lokal yang mencerminkan kondisi lingkungan setempat, termasuk sumber daya alam, manusia, dan potensi budaya. Desain bangunan harus merespons iklim setempat yang cenderung dingin, dengan mempertimbangkan penggunaan material yang tepat serta sistem ventilasi dan pencahayaan yang baik demi kenyamanan pengguna. Agar bangunan ini sesuai dengan fungsinya sebagai pusat seni dan budaya, desainnya harus mengadopsi unsur-unsur lokal dari budaya suku Lio sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya mereka. Dengan pendekatan Arsitektur Regionalisme, diharapkan bangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat kegiatan seni, tetapi juga menjadi ikon budaya yang merefleksikan kekayaan budaya suku Lio.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pusat, pertunjukan, seni, regionalism arsitektur |
Subjects: | A Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Arsitektur |
Depositing User: | Mayriska Eliana |
Date Deposited: | 05 May 2025 03:43 |
Last Modified: | 05 May 2025 03:43 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9832 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |