MERAYAKAN PERNIKAHAN DALAM ESTETIKA: PEMBACAAN LINTAS TEKSTUAL ANTARA SAJAK SINGGI' RAMBU TUKA' DENGAN MAZMUR 45

RAHYUNI DAUD PORI (2024) MERAYAKAN PERNIKAHAN DALAM ESTETIKA: PEMBACAAN LINTAS TEKSTUAL ANTARA SAJAK SINGGI' RAMBU TUKA' DENGAN MAZMUR 45. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Thesis Filsafat Keilahian) 50220133_bab1_bab6_daftarpustaka.pdf Download (2MB)
	Text (Thesis Filsafat Keilahian) 50220133_bab2-sd-bab5_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Terbukanya ruang untuk menafsir Alkitab dari berbagai perspektif, termasuk perspektif teks Asia menjadi latar belakang dari penelitian ini. Kekayaan konteks Asia yang menawarkan berbagai teks dengan motif sejalan dengan Alkitab menjadi dasar untuk mempertemukan Mazmur 45 dengan sajak lokal di Kabupaten Mamasa yaitu singgi’ rambu tuka’ dalam ranah hermeneutik. Dialog kedua teks berada dalam kerangka besar hermeneutik Alkitab Asia dengan pendekatan lintas teks. Penelitian ini adalah studi tafsir Alkitab dengan metode pembacaan lintas tekstual (cross-textual hermeneutics) yang memberi ruang analisis kedua teks secara terpisah lalu mempertemukan dua teks dalam dialog yang saling memperkaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sajak singgi’ rambu tuka’ (sebagai teks A) dan Mazmur 45 (sebagai teks B) adalah dua teks sastra dengan format puisi yang mengandung unsur-unsur puitis seperti metafora, paralelisme, kesatuan bentuk, dan penggunaan rima melalui fitur material, formal, dan semi formal. Sementara itu, perjumpaan kedua teks menunjukkan bahwa kedua teks dapat saling memperkaya dalam tiga pola yaitu teks A memperkaya teks B, teks B memperkaya teks A, dan kedua teks saling memperkaya. Pemerkayaan makna teks muncul dalam enam tema besar yaitu berkat atas penikahan, keindahan pernikahan, keindahan mempelai, pernikahan dan etnisitas, Ilahi yang turut bergembira, dan peleburan batas antar manusia dalam perayaan pernikahan. Dari pertemuan kedua teks, terlihat bagaimana perayaan pernikahan pada akhirnya dipandang sebagai perayaan keindahan. Penelitian ini pada akhirnya melihat perayaan pernikahan sebagai sebuah metafora perayaan kehidupan yang meleburkan berbagai batasan melalui estetika.

Actions (login required)

View Item