SPIRITUALITAS DAN KONSEP DIRI EMERGING ADULTHOOD DI TENGAH FASE KRISIS SEPEREMPAT ABAD

NOFVRIND PARURU (2024) SPIRITUALITAS DAN KONSEP DIRI EMERGING ADULTHOOD DI TENGAH FASE KRISIS SEPEREMPAT ABAD. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50200084_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50200084_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Krisis seperempat abad adalah kondisi krisis yang umumnya dialami kaum muda pada masa emerging adulthood, yaitu individu yang berada pada rentang usia 20-30 tahun. Krisis ini muncul sebagai respons terhadap perubahan struktur kehidupan dari remaja ke dewasa, dari lingkungan sekolah ke dunia kerja yang dianggap sebagai real life. Pada dasarnya krisis seperempat abad adalah krisis identitas, yang di dalamnya mencakup area permasalahan mengenai harapan dan mimpi, pendidikan, pekerjaan, hubungan percintaan, religiositas dan spiritualitas, serta relasi dengan teman dan keluarga. Krisis seperempat abad ditandai dengan munculnya perasaan cemas, takut, khawatir, dan ragu pada diri sendiri. Jika tidak dikelola dengan baik, krisis ini berpotensi menimbulkan depresi dan gangguan psikologis lainnya. Persoalan krisis seperempat abad tidak hanya mencakup dimensi internal, melainkan juga faktor eksternal yaitu tantangan kehidupan modern yang telah melahirkan berbagai tuntutan kehidupan baru serta harapan dan ekspektasi dari orang lain, yang turut berkontribusi secara signifikan menimbulkan krisis. Ketidakstabilan yang dialami individu pada masa emerging adulthood serta ketidakmampuan untuk mencapai harapan atau ekspektasi, baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar, memicu kesenjangan antara gambar diri yang sekarang dengan diri yang diharapkan atau diri ideal. Kesenjangan ini dapat membuat seseorang memiliki konsep diri negatif. Itulah sebabnya tesis ini hendak memperlihatkan bahwa krisis seperempat abad erat kaitannya dengan konsep diri. Lalu bagaimana persoalan konsep diri yang berdialog dengan krisis seperempat abad dipahami dari sudut pandang studi spiritualitas? Melalui kajian studi spiritualitas dengan tiga pendekatan, tesis ini menunjukkan bagaimana penghayatan spiritualitas yang tidak dapat dilepaskan dari konsep diri yang otentik dapat menolong pemuda melewati fase krisis seperempat abad. Pertama, penghayatan spiritualitas menuntun pemuda untuk menemukan dirinya yang otentik dalam relasi dengan Tuhan, orang lain dan seluruh ciptaan. Penghayatan diri yang otentik mendorong penerimaan diri, yang menuntun mereka untuk menemukan kebaikan intrinsik dan rasa berharga dalam diri mereka. Kedua, penghayatan spiritualitas menuntun pemuda untuk memaknai dan merefleksikan pengalaman hidup mereka, termasuk pengalaman di tengah krisis seperempat abad. Bagaimanapun spiritualitas tidak dapat dilepaskan dari pengalaman hidup sehari-hari. Ketiga, spiritualitas mendorong pemuda mencapai transendensi diri, yang membantu mereka untuk resilien terhadap krisis sehingga dapat mengubah pengalaman krisis seperempat abad menjadi titik balik kehidupan.

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: Krisis seperempat abad, emerging adulthood, spiritualitas, autentisitas diri, transendensi diri
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Psikologi
B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan
B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Praktis
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian
Depositing User: Mayriska Eliana
Date Deposited: 29 Apr 2025 03:43
Last Modified: 29 Apr 2025 03:43
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9807

Actions (login required)

View Item View Item