STRUKTUR KOMUNITAS MAKROINVERTEBRATA DI SUNGAI KALI PUTIH, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH

31140008, MANUEL ERIKA HARTANTO (2018) STRUKTUR KOMUNITAS MAKROINVERTEBRATA DI SUNGAI KALI PUTIH, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Biologi) 31140008_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi Biologi) 31140008_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Sungai Kali Putih merupakan salah satu sungai di Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berhulu dari Gunung Merapi dan bermuara di Sungai Progo. Sungai Kali Putih memiliki fungsi ekologis sebagai jalur aliran lahar dingin Gunung Merapi dan fungsi ekonomis bagi memenuhi kebutuhan warga sekitar. Fungsi tersebut berpotensi mempengaruhi karakteristik lingkungan, perubahan kualitas air, dan struktur komunitas biota. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2018. Lokasi pengambilan cuplikan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan pada aktivitas manusia dimulai dari stasiun 1 sebagai hulu di Desa Salam Sari, stasiun 2 di Desa Gondang Sari, stasiun 3 di Desa Gandakan, stasiun 4 di Desa Jumoyo, dan stasiun 5 di Desa Ngluwar. Terdapat 2 jenis sampel berupa sampel air dan sampel makroinvertebrata. Sampel air digunakan untuk menguji parameter fisik-kimia air yang dilakukan langsung di lapangan dan di laboratorium. Sampel makroinvertebrata dikoleksi dengan metode kick net dengan mesh 150 μm berukuran 22x42 cm dan diidentifikasi sesuai dengan morfologinya. Karakteristik fisik-kimia air Sungai Kali Putih memiliki perbedaan antar stasiun penelitian kecuali pada parameter kecepatan arus dan oksigen terlarut. Parameter DO masuk ke dalam kelas I dan pH masuk dalam semua kelas kualitas air sungai berdasarkan PP nomor 82 tahun 2001. Indeks keanekargaman Shannon Wienner Index menunjukkan keanekargaman rendah dan derajat pencemaran air sungai ringan hingga sedang. Indeks ekologi menunjukkan adanya perbedaan struktur komunitas makroinvertebrata pada setiap stasiun. Berdasarkan analisis korelasi menunjukkan bahwa faktor lingkungan yaitu parameter kekeruhan memiliki hubungan yang signifikan dengan jumlah jenis makroinvertebrata.

Actions (login required)

View Item