MADE GITA SRIWAHYUNI (2024) FAKTOR PREDIKTOR KEJADIAN HIPERBILIRUBINEMIA INDIREK PADA NEONATUS. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
![]() |
Text (Skripsi Kedokteran)
41200501_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (12MB) |
![]() |
Text (Skripsi Kedokteran)
41200501_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK Latar Belakang: Hiperbilirubinemia ditandai dengan peningkatan kadar bilirubin serum total mencapai ≥ 5mg/dL yang menyebabkan perubahan warna kekuningan pada kulit dan sklera. Kondisi ini umum terjadi pada neonatus dan dapat berdampak buruk pada perkembangan sistem saraf pusat bayi jika tidak ditangani dengan tepat. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian hiperbilirubinemia meliputi jenis jenis kelamin, metode persalinan, usia kehamilan, berat badan lahir dan penurunan berat badan. Penelitian mengenai faktor prediktor hiperbilirubinemia neonatus di RS Bethesda masih terbatas. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor prediktor yang berhubungan dengan kejadian hiperbilirubinemia indirek pada neonatus. Metode dan Subjek Penelitian: Penelitian ini adalah studi case control observasional retrospektif dengan menggunakan data rekam medis neonatus di ruang perinatologi RS Bethesda. Besar sampel dihitung menggunakan OpenEpi V3.01 dan didapatkan total sampel sebesar 56 bayi (28 kasus dan kontrol). Teknik sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Analisis yang gunakan adalah univariat, bivariat (Chi-square), dan multivariat (regresi logistik). Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan bahwa persalinan seksio sesarea (p=0,008), berat badan lahir rendah (p=0,013), dan penurunan berat badan >10% (p=0,022) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian hiperbilirubinemia. Penurunan berat badan >10% meningkatkan risiko hiperbilirubinemia 15,003 kali lipat, berat badan lahir rendah meningkatkan risiko 8,338 kali lipat, sedangkan persalinan seksio sesarea mengurangi risiko sebesar 0,145 kali. Jenis kelamin (p=0,418) dan usia kehamilan (p=0,727) tidak memiliki hubungan signifikan terhadap hiperbilirubinemia. Kesimpulan: faktor prediktor yang berhubungan dengan kejadian hiperbilirubinemia indirek adalah penurunan berat badan >10%, BBLR, dan persalinan seksio sesarea
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hiperbilirubinemia indirek, Jenis kelamin bayi, Usia kehamilan, Metode Persalinan, Penurunan berat badan, berat badan lahir rendah (BBLR). |
Subjects: | R Kedokteran. Medis > Pediatri |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | Mayriska Eliana |
Date Deposited: | 28 Apr 2025 06:52 |
Last Modified: | 28 Apr 2025 06:52 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9771 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |