CITRA TUBUH SERTA SEKSUALITAS PEREMPUAN DALAM FILM REDEEMING LOVE: SEBUAH KAJIAN TEOLOGI TUBUH DALAM PERSPEKTIF FEMINIS

KINANTI DEA SATITI (2024) CITRA TUBUH SERTA SEKSUALITAS PEREMPUAN DALAM FILM REDEEMING LOVE: SEBUAH KAJIAN TEOLOGI TUBUH DALAM PERSPEKTIF FEMINIS. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Filsafat Keilahian) 01200270_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (2MB)
	Text (Skripsi Filsafat Keilahian) 01200270_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan budaya media khususnya film telah mengeksploitasi tubuh serta seksualitas perempuan sebagai objek yang senantiasa ditonjolkan untuk kepentingan komersial. Objektifikasi menyebabkan tubuh perempuan dipandang rendah tanpa adanya rasa kagum dan hormat. Keadaan yang demikian terlihat dalam film Redeeming Love di mana tubuh perempuan direpresentasikan secara negatif. Perempuan menjadi objek keindahan, komersial, seks, prokreasi. Perempuan juga menjadi korban kekerasan, pelaku inses dan digambarkan sebagai pelacur. Representasi yang demikian menimbulkan persoalan di tengah perjuangan kesetaraan gender. Film yang seharusnya menjadi sarana pembebasan justru turut melanggengkan penindasan terhadap perempuan. Hal ini menyebabkan hilangnya makna tubuh perempuan yang diciptakan dengan maksud untuk kebaikan yang memberdayakan. Christy Angelle Bauman mengatakan bahwa tubuh perempuan diundang untuk turut merawat, menopang, dan melanjutkan kehidupan melalui rahim. Dengan demikian, tubuh perempuan merepresentasikan Allah sebagai Pencipta. Namun kejahatan terhadap tubuh telah mengaburkan makna tersebut. Maka dari itu, penting untuk melihat kembali makna tubuh perempuan sebagai upaya untuk menghentikan penindasan terhadap tubuh serta seksualitas perempuan, termasuk dalam film sekalipun.

Actions (login required)

View Item