PERANCANGAN YOUTH CENTER TANGERANG SELATAN DENGAN PENDEKATAN RESPONSIVE ENVIRONMENTS

Paul Nataniel Roepang (2024) PERANCANGAN YOUTH CENTER TANGERANG SELATAN DENGAN PENDEKATAN RESPONSIVE ENVIRONMENTS. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61200585_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (26MB)
[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61200585_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (24MB) | Request a copy

Abstract

Tangerang Selatan merupakan salah satu kota di Indonesia yang masuk dalam kategori “kota layak pemuda” hal ini dipengaruhi beberapa regulasi yang melibatkan pemuda dalam pembangunan Kota Tangerang Selatan. Dalam ruang publik kota Tangerang Selatan sendiri tersebar banyak komunitas yang memiliki minat dan bakat yang berbeda seperti seni, olahraga, dan kriya. Beberapa upaya pemerintah untuk memaksimalkan potensi pemuda tersebut dengan mewadahi event yang ditujukan untuk mengkolaborasikan minat dan bakat pemuda yang berbeda. Banyaknya event yang diselanggarakan belum menjadi hal yang memenuhi kebutuhan bagi kalangan pemuda Tangerang Selatan. Dalam fenomena Kota Tangerang Selatan sendiri, kebutuhan ruang dan fasilitas yang dapat mewadahi pemuda untuk berkolaborasi masih kurang, hal ini dipengaruhi oleh kesenjangan fasilitas yang terjadi. Bangunan yang awalnya ditujukan bagi kalangan pemuda dialihfungsikan menjadi fungsi ruang publik bagi semua kalangan. Dengan melihat permasalahan serta fenomena yang terjadi, desain Youth Center Tangerang Selatan akan mengutamakan konsep kawasan yang bersinergis dan berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan kawasan dengan bangunan, bagaimana suatu Youth Center dapat digunakan tidak hanya sebagai fokus pengguna terhadap pemuda tetapi melibatkan peran publik dari skala mikro maupun makro pada kawasan Tangerang Selatan Dalam metode perancangan secara fungsional dalam mensinergiskan minat dan bakat pemuda yang berbeda, 3 bahasa konsep yang difokuskan dapat menjadi acuan dalam menentukan fungsi, zonasi dan hubungan ruang yakni eksploratif, kolaboratif, dan apresiatif. Eksploratif dan kolaboratif merupakan hubungan antara ruang yang ditumakan bagi pemuda, sedangkan apresiatif merupakan perasapan makna antara masyarakat dan pemuda. Secara arsitektural, dalam menciptakan bangunan Youth Center yang berkelanjutan perlu untuk meilbatkan hubungan antara masyarakat dan pemuda, pendekatan arsitektural yang digunakan dalam merespon permasalahan tersebut adalah reponsive environments. Responsive environments mengutamakan keselarasan antara bangunan dan kawasan dengan 7 prinsip yang digunakan pada tahap perancangan kali ini seperti variety, robustness, richness, visual appropriateness, legitibility, personalization, dan permeabiality.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Youth Center; Tangerang Selatan; Kota Layak Pemuda; Eksploratif; Kolaboratif; Apresiatif; Berkelanjutan; Responsive Environments
Subjects: N Seni Rupa > Arsitektur
T Teknologi > Konstruksi Bangunan
Divisions: Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Arsitektur
Depositing User: Beatrix Stefany
Date Deposited: 20 Mar 2025 03:45
Last Modified: 20 Mar 2025 03:45
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9505

Actions (login required)

View Item View Item