Bambang (2024) PERANCANGAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI KABUPATEN TANA TORAJA DENGAN PENDEKATAN NEO-VERNAKULAR. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
![]() |
Text (Skripsi Arsitektur)
61190476_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (20MB) |
![]() |
Text (Skripsi Arsitektur)
61190476_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (16MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan kebudayaan dan kesenian yang kaya. Keberagaman suku yang tersebar di Indonesia menghasilkan kekayaan dalam keberagaman seperti tradisi, adat-istiadat, dan karakteristik seni yang unik. Suku Toraja yang merupakan masyarakat asli yang mendiami Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan memiliki nilai-nilai budaya yang unik dan masih melekat pada masyarakatnya. Pemerintah Kabupaten Tana Toraja melalui Dinas Pariwisata sering menggelar acara festival pertunjukan kesenian dan kebudayaan, diikuti dengan arahan Bapak Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan Toraja ke skala internasional. Sayangnya, Kabupaten Tana Toraja ini tidak memiliki fasilitas yang mampu menunjang dan mewadahi segala bentuk kegiatan para pelaku seni seperti latihan, pertunjukan, pameran, pengarsipan karya dan publikasi. Oleh karena itu diperlukan Gedung Seni Pertunjukan yang menyediakan sarana dan prasarana sehingga mampu mewadahi berbagai aktivitas kesenian dan budaya yang mampu memenuhi fungsi Edukasi, Rekreasi dan Apresiasi bagi para pelaku seni. Arsitektur dan budaya memiliki keterkaitan yang erat dengan mendasar pada kondisi sekitar baik sumber daya alam, kebiasaan masyarakat dan budaya. Perancangan bangunan harus memikirkan kondisi alam setempat sehingga berdampak pada pemilihan material dan perencanaan sistem bangunan sehingga mewujudkan kenyamanan bagi pengguna bangunan. Perancangan bangunan diselaraskan dengan tipologi fungsinya sebagai fasilitas seni dan budaya sehingga bangunan didesain dengan mengadopsi unsur lokalitas sebagai upaya mempertahankan dan apresiasi terhadap kebudayaan lokal. Dengan penerapan Arsitektur Neo-Vernakular pada desain bangunan, maka diharapkan dapat menjadi ikon kebudayaan Suku Toraja.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | seni pertunjukan; budaya; neo-vernakular |
Subjects: | N Seni Rupa > Arsitektur T Teknologi > Konstruksi Bangunan |
Divisions: | Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Arsitektur |
Depositing User: | Beatrix Stefany |
Date Deposited: | 24 Mar 2025 02:09 |
Last Modified: | 24 Mar 2025 02:09 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9485 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |