PENGARUH STERILISASI TUNGGAL DAN KOMBINASI PADA KULTUR IN VITRO NODUS KEPEL (STELECHORCARPUS BURAHOL HOOK F. & THOMSON)

Ratih Restiani and Aniek Prasetyaningsih and Cindy Talenta Hutabarat (2022) PENGARUH STERILISASI TUNGGAL DAN KOMBINASI PADA KULTUR IN VITRO NODUS KEPEL (STELECHORCARPUS BURAHOL HOOK F. & THOMSON). Metamorfosa: Journal of Biological Sciences, 9 (2). pp. 235-246. ISSN 2655-8122

[img] Text (Artikel Jurnal)
Pengaruh Sterilisasi Tunggal dan Kombinasi.pdf - Published Version

Download (489kB)

Abstract

Tanaman kepelter masuk dalam kategori conservation dependent. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kelangkaan tanaman kepel adalah melalui kultur in vitro. Hal utama yang menentukan keberhasilan kultur in vitro ialah sterilisasi eksplan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sterilisasi tunggal dan kombinasi pada berbagai durasi perendaman terhadap waktu kontaminasi, persentase kontaminasi, persentase jenis kontaminan, dan persentase pertumbuhan eksplan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dan ulangan sebanyak 3 kali untuk setiap perlakuan. Eksplan yang digunakan adalah eksplan nodus kepel ex-vitro. Perlakuan sterilisasi tunggal menggunakan klorox 10% dengan durasi perendaman 10, 15 dan 20 menit, ethanol 70% dengan durasi perendaman 1, 3 dan 5 menit dan carbendazim5% dengan durasi perendaman 10, 15, dan20 menit sedangkan perlakuan sterilisasi kombinasi menggunakan(klorox 10%+ etanol 70%+ carbendazim5%) dengan durasi perendaman 1 menit 30 detik, 3 menit 30 detik dan 5 menit 30 detik. Parameter yang diamati meliputi waktu kontaminasi, persentase kontaminasi, persentase jenis kontaminan, dan persentase pertumbuhan eksplan setelah 30 hari pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan sterilisasi kombinasi dengan durasi 5 menit 30 detik lebih optimal dibandingkan sterilisasi tunggal dalam menurunkan persentase kontaminasi pada eksplan nodus tanaman kepel, dengan waktu kontaminasi selama 8-29HST, persentase kontaminasi 66%, persentase jenis kontaminan terbanyak adalah jamur sebesar 66,66% dan eksplan yang tumbuh membentuk kalus sebesar 100%. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam mendukung keberhasilan perbanyakan tanaman Kepel secara in vitro.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: sterilisasi, klorox, etanol, carbendazim, nodus Kepel
Subjects: Q Ilmu Pengetahuan > QH Sejarah Alam > QH301 Biologi
Divisions: Fakultas Bioteknologi
Depositing User: Beatrix Stefany
Date Deposited: 23 Sep 2024 03:40
Last Modified: 23 Sep 2024 03:40
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/9342

Actions (login required)

View Item View Item