HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN CEREBRAL PALSY ANAK DENGAN TINGKAT DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP IBU

41150012, AGATA FITRI AMBARINI (2019) HUBUNGAN TINGKAT KEPARAHAN CEREBRAL PALSY ANAK DENGAN TINGKAT DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP IBU. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Pendidikan Dokter)
41150012_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (967kB)
[img] Text (Skripsi Pendidikan Dokter)
41150012_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan : Memiliki anak berkebutuhan khusus dapat menimbulkan depresi. Depresi dapat mempengaruhi dengan kualitas hidup. Kualitas hidup orangtua dari anak berkebutuhan khusus dapat berkaitan dengan kondisi anak. Tujuan : Mengetahui tingkat keparahan disabilitas cerebral palsy anak, tingkat depresi ibu, kualitas hidup ibu, serta hubungan antara tingkat keparahan disabilitas cerebral palsy anak dengan tingkat depresi dan kualitas hidup ibu. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dan wawancara mendalam. Tingkat keparahan disabilitas cerebral palsy anak diukur dengan GMFCS, tingkat depresi ibu diukur dengan BDI, kualitas hidup ibu diukur dengan WHOQOL-BREF. Pengolahan data menggunakan program statistik SPSS, dengan uji korelasi Spearman. Data wawancara dianalisis dengan transkrip hasil wawancara, reduksi data, triangulasi, yang nantinya akan ditarik kesimpulan. Hasil : Terdapat 11 subjek yang mengisi kuesioner dan 3 subjek yang diwawancara dalam penelitian ini. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara tingkat keparahan disabilitas memiliki korelasi yang tidak signifikan dengan tingkat depresi (rs=0,163, p=0,632) dan kualitas hidup ibu dimensi fisik (rs=-0,51, p=0,881), psikologik (rs=-0,099, p=0,772), sosial (rs=0,184, p=0,589), dan lingkungan (rs=-0,148, p=0,665). Responden merasa kaget dan sedih saat awal mengetahui diagnosis anak, meskipun belum terlalu mengerti tentang diagnosis anak. Setelah lebih mengerti, responden merasa kecil hati, khawatir, dan kecewa, namun saat penelitian dilakukan, ibu sudah bisa menerima. Responden terkadang lelah dan letih. Mereka mendapat penerimaan dan dukungan dari keluarga dan tetangga. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat keparahan cerebral palsy anak dengan tingkat depresi dan kualitas hidup ibu. Ibu dapat mengalami perasaan kaget dan sedih dengan diagnosis anak sehingga membutuhkan waktu untuk penyesuaian diri. Ibu dari anak dengan cerebral palsy perlu waktu dan dukungan yang cukup agar dapat mendukung penyesuaian diri.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: cerebral palsy, depresi, kualitas hidup
Subjects: R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal > Ilmu Syaraf. Psikiatri Biologis. Psikiatri Syaraf
R Kedokteran. Medis > Pediatri > Kesehatan Anak. Layanan Kesehatan Anak
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Ms Alfina Febri
Date Deposited: 26 Feb 2020 04:50
Last Modified: 26 Feb 2020 04:50
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/912

Actions (login required)

View Item View Item