PREVALENSI PENINGKATAN KADAR HOMOSISTEIN (HIPERHOMOSISTEINEMIA) PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS

41150010, Bulan Marchellia Wijaya (2019) PREVALENSI PENINGKATAN KADAR HOMOSISTEIN (HIPERHOMOSISTEINEMIA) PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41150010_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41150010_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (985kB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Ginjal Kronis adalah penyakit dengan rusaknya ginjal lebih dari 3 bulan. Penyakit Ginjal Kronis memiliki lima stadium, dimana pada stadium kelima pasien memerlukan dilakukannya hemodialisis. Hemodialisis menggantikan fungsi ginjal untuk membuang zat sisa, proses ini juga dapat menyebabkan berkurangnya zat-zat yang mungkin masih diperlukan tubuh seperti vitamin yang bisa ikut terbuang. Metabolisme dalam tubuhpun akan terganggu, salah satunya menyebabkan keseimbangan metabolisme homosistein terganggu. Hal ini menyebabkan kadar homosistein akan meningkat didalam plasma. Tujuan: Mengukur prevalensi peningkatan kadar homosistein (hiperhomosisteinemia) pada pasien ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. Metode dan Subjek: Penelitian ini dengan studi cross sectional. Jumlah subjek penelitian ini berjumlah 91 orang yang keseluruhan mempunyai penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RS Bethesda dan RS Panti Rapih Yogyakarta. Pemilihan subjek menggunakan metode consecutive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil: Dari total 91 responden dengan ginjal kronis yang menjalani hemodialisis, 28,6% diantaranya merupakan pasien lanjut usia dengan rata-rata usia 51,78 tahun, dengan pria 59 subjek (64,8%) dan wanita 32 subjek (35,2%). Pada keseluruhan responden didapatkan riwayat penyakit hipertensi dan anemia 78 subjek (85,7%), diabetes 31 subjek (34,1%) dan kanker 1 subjek (1,1%). Prevalensi subjek dengan hiperhomosisteinemia sebanyak 80 subjek (87,9%) dan 11 diantaranya tidak (12,1%). Pada pasien yang hiperhomosisteinemia (frek=80), 23 diantaranya mengalami usia lanjut (88,5%), dengan pria 55 subjek (93,2%) dan wanita 25 subjek (78,1%). Adapun riwayat penyakit yang menyertai pasien dengan hiperhomosisteinemia yaitu anemia dan hipertensi 69 subjek (88,5%), diabetes 28 subjek (90,3%) dan kanker 1 subjek (100%). Kesimpulan: Prevalensi hiperhomosisteinemia pada pasien ginjal kronis yang menjalani hemodialisis sebesar 87,9%.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Penyakit ginjal kronis, Homosistein, Hiperhomosisteinemia.
Subjects: R Kedokteran. Medis > Patologi
R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Ms Alfina Febri
Date Deposited: 26 Feb 2020 04:47
Last Modified: 22 Jun 2021 03:16
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/908

Actions (login required)

View Item View Item