MELIHAT MAKNA TARI REJANG DEWA DARI PERSPEKTIF TEOLOGI TUBUH PAUS YOHANES PAULUS II

Nathalie Handriyono (2024) MELIHAT MAKNA TARI REJANG DEWA DARI PERSPEKTIF TEOLOGI TUBUH PAUS YOHANES PAULUS II. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Filsafat Keilahian)
01190210_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Skripsi Filsafat Keilahian)
01190210_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Realitas bahwa manusia merupakan mahkluk yang memiliki hubungan spesial dengan Allah merupakan satu bukti bahwa Allah memang ada dalam diri manusia. Sayangnya, masih banyak manusia yang kurang menyadari akan kehadiran atau keberadaan Allah dalam diri mereka. Hal ini menyebabkan masih banyak manusia yang melupakan makna sesungguhnya dari tubuh mereka. Tubuh yang telah diciptakan oleh Allah seturut dengan rupa dan gambarNya. Tingkat kesadaran yang relatif kurang ini bisa diakibatkan karena Gereja sendiri kurang memberikan pemahaman mengenai tubuh manusia serta hubungannya dengan Allah. Tubuh manusia sendiri tidak hanya sekedar objek yang diciptakan Allah, atau sebagai suatu bentuk yang Allah ciptakan tanpa suatu alasan. Manusia dan tubuhnya memiliki arti serta makna yang melebihi dari sekedar tubuh saja, melainkan suatu hal yang dapat menghubungkan diri manusia dengan Allah. Relasi yang dibangun Allah ketika Ia menciptakan tubuh manusia tidak hanya relasi satu sisi, melainkan Allah sengaja menciptakan relasi yang bersifat privat agar manusia dapat selalu menjalin hubungan dengan Allah melalui tubuhnya. Tanpa disadari bahwa pemahaman yang kurang mengenai tubuh manusia ini dapat berdampak pada sifat manusia yang seenaknya memperlakukan tubuh mereka, padahal semestinya tubuh yang telah diberikan oleh Allah ini tidak hanya sekedar tubuh sebagai objek saja namun sebagai media untuk menjaga relasi yang telah Allah ciptakan ketika membentuk tubuh manusia. Dengan menggunakan teori Paus Yohanes Paulus II mengenai teologi tubuh yang dalam tulisannya merupakan suatu anugerah dan media untuk menjaga relasi atau hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dapat melihat sisi lain dari sifat tubuh manusia itu sendiri. Melalui teori Paus Yohanes Paulus II, kita akan diajak melihat bahwa tubuh tidak hanya dipandang sebagai objek atau alat saja melainkan sebagai media bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi secara non-verbal dengan manusia yang lain dan dengan Allah itu sendiri. Hasil dari pemaknaan tubuh menurut teori Paus Yohanes Paulus II tersebut membantu penulis untuk memaknai serta menyusun sebuah bentuk tulisan yang sesuai untuk digunakan di lingkungan Gereja.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Teologi tubuh, tari Rejang Dewa, Paus Yohanes Paulus II, bahasa tubuh, relasi, tubuh manusia.
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > B Filsafat (Umum)
N Seni Rupa > NX Seni Umum
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: Beatrix Stefany
Date Deposited: 11 Sep 2024 03:16
Last Modified: 11 Sep 2024 03:16
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8795

Actions (login required)

View Item View Item