PENGARUH TANAMAN INANG CAMELLIA SINENSIS TERHADAP PROFIL METABOLIT SEKUNDER BENALU TEH SCURRULA SP.

Dwi Aditiyarini and Ratih Restiani (2022) PENGARUH TANAMAN INANG CAMELLIA SINENSIS TERHADAP PROFIL METABOLIT SEKUNDER BENALU TEH SCURRULA SP. Research Report (Lecturer). Program Studi Biologi, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. (Unpublished)

[img] Text (Laporan Penelitian Dosen)
307_PENDAHULUAN_KESIMPULAN.pdf

Download (262kB)
[img] Text (Laporan Penelitian Dosen)
307_FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Serangan benalu Scurrula sp. merupakan salah satu permasalahan bagi perkebunan teh yang berdampak pada penurunan produktivitas hingga kematian tanaman teh. Serangan benalu termasuk dalam cekaman biotik bagi tanaman inang yang mempengaruhi produksi metabolit sekunder baik pada tanaman inang maupun parasit itu sendiri. Melalui penelitian ini, interaksi dan hubungan antara benalu Scurrula sp dengan tanaman inang teh dieksplorasi, khususnya terkait produksi metabolit sekunder yang dihasilkan. Sampel daun benalu Scurrula sp. dan daun teh diambil dari perkebunan milik rakyat di Nglinggo, Kulon Progo. Penelitian diawali dengan determinasi tanaman baik parasit maupun teh. Identifikasi senyawa metabolit sekunder pada sampel dilakukan melalui skrining fitokimia, yang dilanjutkan dengan analisis Gas Chromatography- Mass Spectrometry (GC-MS). Aktivitas antioksidan dianalisis melalui uji DPPH. Benalu yang menyerang tanaman teh Camellia sinensis adalah Scurrula atropurpurea. Hasil menunjukkan adanya kesamaan kelompok metabolit sekunder pada benalu teh dan teh yaitu flavonoid, tanin, steroid dan terpenoid. Alkaloid tidak terdeteksi pada daun benalu, namun ada pada daun teh. Saponin terkandung pada daun benalu teh, namun tidak pada daun teh. Kandungan flavonoid total pada benalu teh, 36,70 ± 1,16 mg QE/g ekstrak, lebih rendah dibandingkan daun teh. Namun, kandungan taninnya, 96,06 ± 1,87 mg TAE/g ekstrak, lebih tinggi dibandingkan daun teh yang menyebabkan aktivitas antioksidannya sangat kuat, IC50 0,35 ppm. Serangan benalu menyebabkan adanya peningkatan kandungan flavonoid total dan penurunan kadar tanin total pada tanaman inang.. Hal ini menyebabkan adanya penurunan aktivitas antioksidan daun teh meskipun masih tergolong aktivitas antioksidan sangat kuat. Penelitian ini menunjukkan potensi aktivitas farmakologis benalu yang dapat dikembangkan sebagai bahan obat. Selain itu, serangan benalu menyebabkan adanya perubahan kuantitas metabolit sekunder pada tanaman inang yang mempengaruhi aktivitas antioksidannya.

Item Type: Project Report (Research Report (Lecturer))
Uncontrolled Keywords: benalu, teh, cekaman biotik, metabolit sekunder, interaksi
Subjects: Q Ilmu Pengetahuan > QK Botani / Ilmu Tumbuhan
Divisions: Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 15 Aug 2024 08:11
Last Modified: 15 Aug 2024 08:11
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8789

Actions (login required)

View Item View Item