AKSI TELANJANG PARA INANG DESA SIGAPITON DALAM MELAWAN PEMBUATAN JALAN WISATA KALDERA TOBA NOMADIC ESCAPE SEBAGAI BENTUK DARI GERAKAN POLITIK TUBUH

Dan Marthin Yoga Saragih (2023) AKSI TELANJANG PARA INANG DESA SIGAPITON DALAM MELAWAN PEMBUATAN JALAN WISATA KALDERA TOBA NOMADIC ESCAPE SEBAGAI BENTUK DARI GERAKAN POLITIK TUBUH. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Filsafat Keilahian)
01190201_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Skripsi Filsafat Keilahian)
01190201_bab2 sd bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tulisan ini mencoba untuk menganalisis aksi telanjang yang dilakukan oleh para inang (ibu) di desa Sigapiton dalam rangka melawan pembuatan jalan wisata Kaldera Toba Nomadic Escape pada tahun 2019 yang mereka klaim dibangun di atas tanah ulayat mereka. Aksi ini dianalisis dengan menggunakan teologi tubuh melalui perspektif feminis oleh Lisa Isherwood dan Elizabeth Stuart di dalam tulisan mereka yang berjudul Introduction in feminist theology: introducing body theology. Isherwood dan Stuart melihat bahwa tubuh selalu dimaknai secara negatif di dalam bangunan teologi kekristenan. Gagasan dualisme yang mengakar di dalam tubuh gereja membuat adanya perbandingan antara yang baik dan tidak baik, suci dan tidak suci. Gagasan dualisme membuat tubuh dianggap lebih rendah dari jiwa karena tubuh adalah wadah dari dosa dan sesuatu yang harus dilampaui. Hal ini kemudian berdampak buruk terhadap kaum perempuan karena perempuan dibebani dengan tema teologi yang tidak mendukung diikuti dengan pola pikir patriarki yang melekat.Untuk itulah, Isherwood dan Stuart mengusahakan sebuah pemaknaan tubuh yang secara teologis lebih positif. Hal ini bisa dilakukan melalui penegasan kembali mengenai Inkarnasi Yesus Kristus yang mau mengambil bentuk menjadi manusia dan mau berproses dengan tubuh manusia-Nya. Sebagai agama inkarnasional, maka gagasan dualisme harus dihilangkan sedangkan penghargaan terhadap tubuh harus semakin ditingkatkan. Teologi tubuh yang positif membuka ruang bagi kaum perempuan untuk semakin berani melakukan gerakan yang menyuarakan kebebasan berekspresi dan menyampaikan pandangan politik mereka. Secara keseluruhan, penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk membangun sebuah perspektif baru di dalam melihat aksi telanjang para inang tadi. Sehingga alih-alih menghakimi dan menuduh aksi telanjang tersebut sebagai aksi yang bodoh atau tidak etis, kita semua bisa melihat sisi lain yang lebih positif dari kasus tersebut. Pada akhirnya, tulisan ini akan dapat memperkaya pemahaman kita mengenai teologi tubuh positif, dan aksi serupa lain yang serupa dengan aksi yang dilakukan oleh para inang di desa Sigapiton.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Lisa Isherwood dan Elizabeth Stuart, aksi telanjang, teologi tubuh, feminis, pola pikir patriarki, gagasan dualisme, pandangan politik, agama inkarnasional
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > BF Psikologi
J Ilmu Politik > JA Ilmu Politik (Umum)
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: Jessica Dipta Novyana, A.Md
Date Deposited: 27 May 2024 06:33
Last Modified: 27 May 2024 06:33
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8558

Actions (login required)

View Item View Item