Katren Honesti M. (2023) GEREJA KRISTEN SULAWESI BARAT DALAM GERAKAN GEREJA MODERN SEBUAH ANALISIS TEOLOGI PRAKTIS TERHADAP CIRI KETERCAIRAN-JEJARING-PARTISIPATIF BERDASARKAN TEORI GEREJA CAIR MENURUT PETE WARD. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Filsafat Keilahian)
01190197_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (2MB) |
|
Text (Skripsi Filsafat Keilahian)
01190197_bab2 sd bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Budaya telah menciptakan masyarakat kultural yang membawa perubahan karakter dan berdampak pada transformasi diri serta sosial. Situasi ini disebut modernitas, yakni masa yang mengandalkan efisiensi, praktis dan konsumerisme. Rupanya modernitas tidak selalu menunjukkan kebebasan, namun adapula sisi yang menunjukkan kekakuan yakni hierarkis, individualisme, norma-norma, serta ukuran batasan. Gereja pun tertantang dalam situasi tersebut, bagaimana mampu menanggapi sisi kaku modernitas dan mempertahankan eksistensisme gereja. Pete Ward menjelaskan sikap gereja dalam menghadapi perubahan ditunjukkan dengan dua bagian yakni gereja solid (solid church) dan gereja cair (liquid church). Gereja yang cair dalam modernitas tidak pernah puas dalam zona nyaman dan senantiasa bergerak menuju masa depan, untuk itu dibutuhkan pembaharuan. Gereja menjadi sebuah jejaring yang menciptakan komunikasi informal kepada setiap orang untuk memahami kehadiran Allah dalam segala situasi. Akhirnya gereja yang cair disebut pula gereja modern yakni sebuah gerakan yang berangkat dari elemen positif dalam lingkungan yang baru dan cair, mendorong gereja berupaya untuk bekerja dengan hal yang baru dan menjadikannya sebagai bagian dari gereja. Tulisan ini mencoba mengidentifikasi ciri gereja cair dalam ruang lingkup gereja yang baru berkembang, dengan harapan bahwa ada elemen gereja modern yang dapat menjadi acuan gereja untuk membentuk kehidupan menggereja yang selaras dengan masyarakat modern. Hasil penelitian dari tulisan ini menunjukkan teori Pete Ward dalam indikator Ketercairan-Jejaring Partisipatif dan konteks gereja belum sepenuhnya tercakup. Namun Gereja Kristen Sulawesi Barat Jemaat Bukit Sion Mamuju (GKSB-JBSM), memiliki wadah yang tepat dalam menunjukkan ketercairan-jejaring-partisipatif tersebut.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Modernitas, Pete Ward, Gereja cair, Gereja Solid, Ketercairan-Jejaring-Partisipatif, GKSB- JBSM |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Praktis |
Divisions: | Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Jessica Dipta Novyana, A.Md |
Date Deposited: | 27 May 2024 06:32 |
Last Modified: | 27 May 2024 06:32 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8555 |
Actions (login required)
View Item |