HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI KESEHATAN DAN NON KESEHATAN UKDW

Agnesia Litmantoro Maria Nono (2023) HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI KESEHATAN DAN NON KESEHATAN UKDW. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41190352_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (3MB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41190352_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Dismenore adalah sakit saat menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Prevalensi dismenore primer di Indonesia sebesar 54,89% dan di Yogyakarta sebesar 52%. Berdasarkan data World Health Organisation tahun 2020 terdapat 80% remaja di dunia sering mengkonsumsi makanan cepat saji. Studi Nilsen melaporkan bahwa 69% masyarakat kota di Indonesia mengkonsumsi makanan cepat saji. Makanan cepat saji megandung asam lemak trans yang nantinya dapat menyebabkan peningkatan prostaglandin dan jika jumlahnya terlalu banyak saat menstruasi akan menyebabkan dismenore. Pola makan makanan cepat saji ini juga dapat dipengaruhi oleh pengetahuan gizi, dimana tingkat pengetahuan gizi seseorang akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku pemilihan makanan yang akhirnya mempengaruhi keadaan gizi seseorang. Tujuan : Mengetahui apakah terdapat hubungan mengkonsumsi makanan cepat saji dan pengetahuan gizi dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi kesehatan dan non kesehatan UKDW Hasil : Dari 208 data kuesioner, 104 orang kelompok kesehatan dan 104 orang kelompok non kesehatan. Hasil analisis data univariat pada tingkat pengetahuan gizi kedua kelompok ini rata-rata tinggi, 55 orang (52,88%) pada kelompok kesehatan dan 51 orang (49,04%) pada kelompok non kesehatan. Pada konsumsi makanan cepat saji didapat rata- rata jarang, 72 orang (69,23%) pada kelompok kesehatan dan 64 orang (61,54%) pada kelompok non kesehatan. Pada kejadian dismenore primer didapat hasil rata-rata sedang, 90 orang (86,54%) pada kelompok kesehatan dan 67 orang (64,42%) pada kelompok non kesehatan. Hasil analisis bivariat hubungan tingkat pengetahuan gizi dengan konsumsi makanan cepat saji (p=0,08) pada kelompok kesehatan dan (p=0,14) pada kelompok non kesehatan. Nilai p>0,05 berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan gizi dengan konsumsi makanan cepat saji. Pada analisis hubungan tingkat konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian dismenore primer (p=0,53) pada kelompok kesehatan dan (p=0,92) pada kelompok non kesehatan. Nilai p>0,05 berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi makanan cepat saji dengan kejadian dismenore primer. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan gizi mahasiswi kesehatan dan non kesehatan dengan frekuensi makanan cepat saji. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antarafrekuensi makanan cepat saji dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi kesehatan dan non kesehatan.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Makanan cepat saji, Pengetahuan gizi, Dismenore Primer
Subjects: R Kedokteran. Medis > Kedokteran (Umum)
R Kedokteran. Medis > Ginekologi dan Kebidanan
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Beatrix Stefany
Date Deposited: 21 May 2024 03:13
Last Modified: 21 May 2024 03:13
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8297

Actions (login required)

View Item View Item