PEREMPUAN SEBAGAI AGEN KEADILAN: MENDIALOGKAN RESILIENSI SOSIAL AKSI KAMISAN DENGAN TEOLOGI THE CRUCIFIED PEOPLE IGNACIO ELLACURIA DAN CHOAN-SENG SONG

Defrita Rufikasari (2023) PEREMPUAN SEBAGAI AGEN KEADILAN: MENDIALOGKAN RESILIENSI SOSIAL AKSI KAMISAN DENGAN TEOLOGI THE CRUCIFIED PEOPLE IGNACIO ELLACURIA DAN CHOAN-SENG SONG. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50210094_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50210094_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian dalam tesis ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis pada isu-isu sosial yang berkaitan dengan HAM dan perempuan yang secara khusus nampak dalam gerakan sosial Aksi Kamisan. Untuk mendalami isu publik tersebut, Penulis menggunakan konsep Social Resilience untuk memahami faktor-faktor, dinamika, serta kiprah dan pemaknaan para perempuan penggagas Aksi Kamisan selama ini. Selain itu Penulis juga menggunakan teori The Crucified People karya Ignacio Ellacuria dan Choan-Seng Song untuk menganalisis aspek-aspek social resilience atau ressiliensi sosial dari Aksi Kamisan dari perspektif teologi. Pertanyaan yang berusaha dijawab dari penelitian ini adalah: bagaimana pemahaman para perempuan penggagas Aksi Kamisan tentang aksi mereka dilihat dari sudut pandang konsep resiliensi sosial?, lalu bagaimana konteks para perempuan penggagas Aksi Kamisan jika dilihat dari perspektif teologi The Crucified People Ignacio Ellacuria dan Choan-Seng Song?, dari proses mendialogkan konteks di lapangan dengan konsep dan teori, maka bagaimana refleksi teologi yang muncul? Penelitian dalam tesis ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model studi kasus sebagai alat penelitian primer, kemudian revised correlational dan juga tafsir dengan pendekatan poskolonial berperspektif feminis. Hasil analisis dan dialog kritis antara konteks para perempuan penggagas Aksi Kamisan dengan konsep Social Resilience dan teologi The Crucified People Ignacio Ellacuria menunjukkan bahwa Aksi Kamisan memiliki karakteristik resiliensi sosial dalam hal konsistensi, solidaritas, kemandirian, dan transformasi komunal juga personal. Aspek transformasi dan solidaritas beririsan dengan karakter dari teologi The Crucified People sehingga para perempuan penggagas Aksi Kamisan adalah orang-orang yang disalibkan pada masa kini. Selain itu ada konvergensi dan perbedaan dari konteks para perempuan penggagas Aksi Kamisan dengan konteks Rizpa dalam 2 Samuel 21:1-14. Teks tersebut Penulis dialogkan dengan konteks para perempuan penggagas Aksi Kamisan sebagai tawaran alternatif untuk mendekatkan kedua konteks perempuan ini yang sama-sama menjadi representasi dari para perempuan yang memperjuangkan keadilan. Secara singkat Penulis menyimpulkan dari penelitian ini bahwa Aksi Kamisan menunjukkan dirinya sebagai gerakan yang memiliki resiliensi sosial, konvergensi atau resonansi antara konteks publik Aksi Kamisan dengan teologi The Crucified People memberikan value pada karakteristik resiliensi sosial yang sudah mereka miliki. Selain itu konvergensi antara konteks para perempuan penggagas Aksi Kamisan dengan kisah Rizpa dalam 2 Samuel 21:1-14 menunjukkan sumbangsih perspektif teologis dan biblis dalam memaknai gerakan sosial di tengah masyarakat yang diinisiasi dan diperjuangkan oleh para perempuan.

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: social resilience, Aksi Kamisan, Teologi The Crucified People Ignacio Ellacuria dan Choan-Seng Song
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Praktis > Pendidikan Agama
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 08 May 2024 04:03
Last Modified: 08 May 2024 04:03
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8257

Actions (login required)

View Item View Item