Fiany Priska Kasedu (2023) PERUBAHAN WAWASAN EKLESIOLOGI-EKUMENIS GEREJA KRISTEN SUMBA PERIODE PASCA KEMANDIRIAN GKS (1947) HINGGA TAHUN 2022. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50190064_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50190064_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Relasi ekumenis merupakan hal yang akan terus menjadi pembahasan sepanjang sejarah perkembangan gereja. Sejak perpecahan gereja Barat dan Timur dan dilanjutkan dengan peristiwa Reformasi, beragam denominasi terus berkembang ke berbagai wilayah di belahan dunia. Kehadiran denominasi lain di sebuah wilayah baru seringkali berjumpa dengan berbagai macam tantangan. Hal-hal yang biasanya menjadi pemicu perpecahan relasi ialah perbedaan corak teologi, doktrin dan pola ibadah biasanya menjadi pemicu perpecahan relasi. Bagi gereja-gereja yang telah memiliki anggota jemaat mayoritas dalam sebuah wilayah, kehadiran denominasi lain dianggap sebagai penggangu kesatuan dan keharmonisan dalam relasi jemaat. Berbeda dengan denominasi lain, mereka memiliki perspektif bahwa gereja mayoritas tersebut tidak memiliki keterbukaan dan keramahan dengan denominasi lain. Di Pulau Sumba, Gereja Kristen Sumba (GKS) merupakan denominasi yang memiliki jumlah jemaat yang mayoritas dibandingkan denominasi lainnya. Sejak masa kemandirian GKS, kesadaran terhadap kehadiran denominasi lain telah tampak dalam butir-butir keputusan sidang. Dalam tiga periode perkembangan GKS sejak tahun 1947-hingga saat ini, telah berlangsung 43 kali persidangan sinode. Isu ekumenis merupakan salah satu materi pembahasan dalam persidangan. Keputusan persidangan mengenai relasi ekumenis merupakan acuan dalam tulisan ini untuk menentukan perkembangan wawasan eklesiologi-ekumenis GKS. Selain keputusan persidangan, sebagai sebuah lembaga GKS memiliki tata-aturan yang digunakan sebagai acuan untuk pengambilan keputusan yaitu tata gereja Gereja Kristen Sumba. Dalam bagian pembukaan tata gereja, terdapat rumusan bahwa eklesiologi GKS ialah eklesiologi tubuh Kristus. Selanjutnya dalam bagian penjelasan tata gereja dijelaskan bahwa eklesiologi tersebut dilandaskan pada gagasan Paulus mengenai tubuh Kristus. Eklesiologi tersebut tidak hanya diberlakukan dalam jalinan relasi antar anggota jemaat, namun juga dijadikan landasan dalam membina relasi dengan gereja-gereja yang berada dalam wadah Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia dan seluruh gereja yang mengakui keTuhanan Yesus Kristus. Dalam praktiknya, eklesiologi tersebut belum dapat terintegrasi dalam praktik ekumenis GKS. Dengan mempedomani gagasan eklesiologi Paulus, maka GKS harus menyadari bahwa relasi dengan setiap gereja haruslah mengedepankan kesetaraan. Sebagai sesama anggota tubuh Kristus, GKS dan denominasi lain wajib untuk mempedomani kesatuan dalam persekutuan seperti Kristus dalam persekutuan Trinitaris. Mengenai persekutuan Trinitaris, Zizioulas seorang teolog ortodoks yang bergerak dalam bidang ekumenisme menguraikan mengenai persekutuan Trinitaris. Menurut Zizioulas, persekutuan Trintaris sangat menekankan kesatuan yang saling berkelindan antar pribadi. Kesatuan antar pribadi tak terpisahkan dan tak tergantikan. Keberadaan pribadi yang lain saling mempertegas identitas, hal tersebut berarti bahwa keberbedaan bukan menjadi hal yang menghalangi persekutuan dapat terjalin, melainkan menjadi hal yang penting dalam persekutuan. Perkembangan wawasan eklesiologi-ekumenis GKS dari periode pasca kemandirian dipetakan dengan menggunakan metode Kualitatis dengan pendekatan studi Pustaka. Penggunaan metode tersebut bertujuan untuk merumuskan pergeseran wawasan eklesiologi GKS reaksi ekumenis GKS terhadap keberadaan denominasi lain melalui penelaahan terhadap hasil keputusan sinode selama tiga periode. Kata Kunci: Perubahan, Eklesiologi,- Ekumenis, Tubuh Kristus, GKS.
Item Type: | Student paper (Thesis (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perubahan, Eklesiologi-Ekumenis, Tubuh Kritus, GKS |
Subjects: | H Ilmu Sosial > Sejarah dan Kondisi Sosial. Permasalahan Sosial. Reformasi Sosial |
Divisions: | Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 08 May 2024 03:23 |
Last Modified: | 08 May 2024 03:42 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8237 |
Actions (login required)
View Item |