ANALISIS KESESUAIAN PADANG LAMUN DI PANTAI LALOS TOLITOLI SULAWESI TENGAH SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI HABITAT DUGONG DUGON (MÜLLER, 1776)

Gerard Bhram Hasiolan Siregar (2023) ANALISIS KESESUAIAN PADANG LAMUN DI PANTAI LALOS TOLITOLI SULAWESI TENGAH SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI HABITAT DUGONG DUGON (MÜLLER, 1776). Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Biologi)
31180225_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Skripsi Biologi)
31180225_bab2 sd bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Dugong (Dugong dugon) merupakan mamalia laut herbivora yang termasuk golongan ordo Sirenia. Berdasarkan pada data IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) tahun 2015, Dugong dugon digolongkan kedalam satatus yang rentan atau vulnerable, oleh karena itu perlu upaya yang kuat untuk menjaga eksistensinya dari kepunahan. Menaggapi hal itu, dilakukan penelitian di Pantai Lalos yang memiliki padang lamun sebagai habitat Dugong dugon (luas 0,514 Km2) untuk mengevaluasi kondisi pantai Lalos, sehingga dapat mengantisipasi kerusakan habitat lebih jauh dan dapat mendukung kehidupan Dugong dugon secara berkelanjutan., Adapun evaluasi dilakukan dengan pendekatan mix methods, mengamati jenis, kerapatan dan tutupan lamun, parameter lingkungan dan wawancara menggunakan standar CMS (Convention on the Conservation of Migratory Species of Wild Animals) yang dimodifikasi. Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 3 transek yang diamati ditemukan 4 jenis lamun yaitu Halodule pinifolia (Miki) Hartog, Cymodocea rotundata Asch. & Schweinf, Syringodium isoetifolium (Asch.) Dandy dan Halophila ovalis (R.Br.) Hook f. dengan luas tutupan mencapai 39,2% dan nilai kerapatan mencapai 5,67 ind/m2. Keempat jenis lamun tersebut merupakan makanan dari Dugong. Kondisi lingkungan yang meliputi pH, salinitas, suhu, kecerahan, kuat arus, padatan tersuspensi dan oksigen terlarut mrnunjukan hasil yang sesuai untuk habitat Dugong dugon (sesuai KEPMEN LH No.51 tahun 2004). Hasil penelusuran terkait kehadiran Dugong tahun 2015-2022, Dugong dugon lebih sering ditemukan pada tahun 2021 bulan Juli-September pada siang hari. Dugong dugon yang ditemukan mati selama rentang 7 tahun sebanyak 4 ekor. Berdasarkan wawancara bahwa ancaman terbesar bagi Dugong dugon karena adanya alih fungsi lahan di sekitar pesisir menjadi kawasan perkebunan kelapa dan aktivitas masyarakat yang merusak padang lamun. Oleh sebab itu penting sekali pemerintah daerah Tolitoli untuk membuat regulasi terkait konservasi Dugong dugon di Tolitoli serta mengadakan sosialisasi dan gerakan teknis penanganan Dugong dugon yang terdampar di wilayah Tolitoli.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Dugong dugon, Pantai Lalos Tolitoli, padang lamun, aktivitas nelayan, konservasi
Subjects: G Geografi. Antropologi. Rekreasi > GV Rekreasi dan Hiburan
Q Ilmu Pengetahuan > Q Ilmu Pengetahuan (Umum)
Q Ilmu Pengetahuan > QH Sejarah Alam > QH301 Biologi
Divisions: Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi
Depositing User: Jessica Dipta Novyana, A.Md
Date Deposited: 26 Jan 2024 04:23
Last Modified: 26 Jan 2024 04:23
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/8028

Actions (login required)

View Item View Item