Sry Novita Tondang,S.Th (2023) FILM & TEOLOGI "KONSEP ALLAH TRITUNGGAL DI FILM THE SHACK DALAM ISU RASISME DI INDONESIA". Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50210116_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf Download (3MB) |
|
Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50210116_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Allah Tritunggal atau sering disebut dengan Trinitas merupakan sebuah pergumulan dalam ruang lingkup teologi Kristen. Pergumulan akan Allah Tritunggal hadir dari masa ke masa karena menyangkut banyak ruang lingkup kehidupan secara khusus umat Kristiani. Dengan pergumulan besar akan Allah Tritunggal tersebut maka banyak pihak yang berusaha untuk menjelaskannya, bukan hanya dari kaum teolog tetapi juga pihak lainnya. Hal ini menjadi ketertarikan bagi banyak orang agar pemahaman tentang Allah Tritunggal tersebut dapat diketahui dengan lebih jelas dan benar. Tindakan seperti ini kemudian banyak dikemukakan dalam budaya popular seperti film The Shack untuk memberikan penjelasan tentang Allah Tritunggal tersebut. Film The Shack menjelaskan tentang Allah Tritunggal dengan menampilkan sosok, wajah, sifat, relasi penampilan, berbeda seperti apa yang biasa dijelaskan dalam ruang lingkup Gereja. Hal ini yang kemudian berkaitan dengan salah satu masalah kompleks dalam ruang lingkup kemajemukan di Indonesia yaitu rasisme. Rasisme adalah isu yang kompleks dan serius yang memerlukan pendekatan multidimensional dan usaha kolektif untuk memeranginya. Penting untuk menghadapi isu rasisme dengan mengedepankan kesadaran, pendidikan, toleransi, dan promosi nilai-nilai keadilan dan persamaan. Konsep Allah Tritunggal dalam film The Shack memang tidak secara langsung terkait dengan isu rasisme di Indonesia. Kendati demikian kedua variabel tersebut dapat ditemukan suatu titik temu bahwa film The Shack dengan konsepnya menyatakan Allah Tritunggal digambarkan sebagai keberadaan Allah dalam tiga pribadi yang berbeda, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus serta berelasi atas kasih dapat menjadi suatu landasan untuk menjawab isu rasisme yang melibatkan perlakuan tidak adil dan diskriminatif terhadap individu berdasarkan ras atau etnis mereka. Konsep Tritunggal dalam The Shack ini kemudian dielaborasi dengan Teologi Trinitas Jurgen Moltmann yang kemudian menghasilkan suatu pemahaman bahwa dalam konteks isu rasisme di Indonesia, penting untuk memahami bahwa setiap individu memiliki hak dan martabat yang sama, tanpa memandang ras atau etnisnya. Allah, sebagai entitas yang adil dan penyayang, memandang semua umat manusia sebagai ciptaan-Nya yang berharga. Elaborasi konsep Tritunggal The Shack dengan Teologi Trinitas Jurgen Moltmann mengajarkan pentingnya persaudaraan, inklusivitas, dan penolakan terhadap diskriminasi berdasarkan ras atau etnis. Kata kunci: Film, The Shack, Tritunggal, Teologi Jurgen Moltmann, Rasisme.
Item Type: | Student paper (Thesis (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Film, The Shack, Tritunggal, Teologi Jurgen Moltmann, Rasisme |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Filsafat (Umum) B Filsafat. Psikologi. Agama > Teologi Doktrinal H Ilmu Sosial > Ilmu-ilmu Sosial (Umum) |
Divisions: | Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Musti Kuardayani, A. Ma. Pust., ST |
Date Deposited: | 08 Jan 2024 03:06 |
Last Modified: | 08 Jan 2024 03:47 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/7990 |
Actions (login required)
View Item |