AKTIVITAS EKSTRAK LAMUN ENHALUS SP. DAN THALASSIA SP. DARI TOLITOLI SEBAGAI ANTIBAKTERI PENYEBAB JERAWAT

Yuanita Christpratistha Helsa Widyaswara (2023) AKTIVITAS EKSTRAK LAMUN ENHALUS SP. DAN THALASSIA SP. DARI TOLITOLI SEBAGAI ANTIBAKTERI PENYEBAB JERAWAT. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Biologi)
31180250_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf

Download (843kB)
[img] Text (Skripsi Biologi)
31180250_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Lamun merupakan tanaman akuatik yang ditemukan pada daerah pesisir pantai. Di beberapa daerah atau negara, lamun dijadikan sebagai obat dan bahan kosmetik, karena mengandung alkaloid, fenol, flavonoid, tanin, dan saponin. Pantai Sabang Tolitoli merupakan pantai yang memiliki banyak keanekaragaman lamun seperti Enhalus sp, dan Thalassia sp. Lamun dapat digunakan sebagai antibakteri untuk mengobati jerawat yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis. Dalam upaya mengoptimalkan lamun, dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak lamun terhadap P. acnes dan S. aureus. Sampel diambil dari Pantai Sabang pada bulan Desember 2021. Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan etanol 96%, dan dilakukan uji fitokimia. Aktivitas antibakteri diidentifikasi melalui pembentukan zona hambat dengan variasi konsentrasi (10%,20%,30%,40%,50%,60%,70%,80% 90%,100%) dan Minimum Inhibitory Concentration (MIC). Data hasil uji dianalisis menggunakan One-Way Anova. Hasil identifikasi fitokimia menunjukkan adanya senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan triterpenoid pada kedua ekstrak lamun. Hasil konsentrasi ekstrak yang optimal Enhalus sp. 80% terhadap P. acnes (11±1mm) dan S. aureus (9,33±1,52mm), ekstrak Thalassia sp. 20% terhadap P. acnes (13,3±5,8mm) dan S. aureus (13,67±1,52mm). Hasil MIC menunjukkan ekstrak lamun Thalassia sp. memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri lebih baik dibandingkan Enhalus sp. pada konsentrasi 6,25 µg/mL terhadap P. acnes dan 12,5 µg/mL terhadap S. aureus. Dari zona hambat yang terbentuk dan hasil MIC menunjukkan bahwa ekstrak Thalassia sp. merupakan ekstrak yang lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Enhalus sp., Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, Thalassia sp., uji daya hambat
Subjects: Q Ilmu Pengetahuan > QH Sejarah Alam > QH301 Biologi
Q Ilmu Pengetahuan > QR Mikrobiologi
Divisions: Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi
Depositing User: Musti Kuardayani, A. Ma. Pust., ST
Date Deposited: 10 Aug 2023 03:36
Last Modified: 10 Aug 2023 03:36
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/7709

Actions (login required)

View Item View Item