EDU-WISATA AKUAKULTUR IKAN HIAS DAN AKUARIUM LAUT DI PANTAI KUKUP, KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI

Eartha Kelana Samodra (2023) EDU-WISATA AKUAKULTUR IKAN HIAS DAN AKUARIUM LAUT DI PANTAI KUKUP, KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Prodi Arsitektur) 61180308_bab1_daftarpustaka.pdf Download (7MB)
	Text (Skripsi Prodi Arsitektur) 61180308_bab2-sd-bab5_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (19MB) | Request a copy

Abstract

Pantai Kukup di Kabupaten Gunungkidul merupakan destinasi wisata yang ditetapkan sebagai kawasan wisata minat khusus akuarium ekosistem laut, sentra budidaya ikan hias dan wisata berbasis keanekaragaman hayati laut oleh pemerintah daerah. Akan tetapi pada implementasinya, hingga saat ini Pantai Kukup belum memiliki fasilitas yang dapat mendukung branding wisata tersebut yang ditandai dengan tidak adanya fasilitas budidaya ikan hias maupun akuarium laut yang berkelanjutan. Oleh karena itu, untuk merespon fenomena, permasalahan dan strategi pemerintah daerah dalam mengembangkan kawasan Pantai Kukup maka diperlukan sebuah ruang dengan fasilitas akuakultur ikan hias dan akuarium laut berbasis edu-wisata yang dapat mewadahi kegiatan wisata tentang budidaya ikan hias, mewadahi kegiatan konservasi dan edukasi tentang keanekaragaman hayati laut, serta untuk meningkatkan potensi komersial komoditas ikan hias yang ada di Pantai Kukup. Studi pustaka pada proposal perancangan ini berkaitan dengan standar sistem akuakultur dan akuarium, serta pendekatan perancangan arsitektur ekologi dengan bangunan Apollo Aquaculture Singapore, Tropenhaus Frutigen dan Marine Education Center Sweden sebagai studi preseden. Pendekatan perancangan tersebut dipilih karena mengacu pada konteks lokasi spesifik Pantai Kukup yang memiliki kondisi lingkungan dan alam yang masih asri. Oleh karena itu agar dapat meminimalisir dampak negative dari perancangan bangunan terhadap lingkungan, maka diperlukan pendekatan perancangan desain yang berwawasan lingkungan atau pendekatan arsitektur ekologi dengan penerapan passive design, instalasi pengolahan limbah dan pemanfaatan sumber daya alternatif yang diimplementasikan pada desain.

Actions (login required)

View Item