Tesalonika Br Sembiring (2022) ANALISA RISIKO KESEHATAN CEMARAN KROMIUM (Cr) PADA BERAS DI KECAMATAN BANGUNTAPAN YOGYAKARTA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Biologi)
31180266_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Biologi)
31180266_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Proses penyamakan kulit menggunakan kromium berpotensi menyebabkan risiko buruk untuk lingkungan dan kesehatan, Kromium yang tidak diserap oleh produk akan menjadi limbah cair dan di buang begitu saja ke badan air sehingga menyebabkan penurunan kualitas air, terjadinya akumulasi pada tanah dan tanaman padi. Beras merupakan makan pokok masyarakat Indonesia dan merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Beras yang sudah terakumulasi kromium dapat menjadi potensi bahaya kesehatan. Pada lingkungan perairan kromium yang sering di temukan ada dua jenis yaitu kromium valensi III (Cr3+) dan ion kromium valensi VI (Cr6+). Dari kedua jenis tersebut yang lebih memberikan dampak negatif untuk perairan jenis Cr6+ hal itu dikarenakan jenis krom tersebut memiliki sifat beracun dan tetap dalam bentuk larutan. Sedangkan Cr3+ masih bisa larut jika berada di pH 1-5 dan mudah mengalami oksidasi. Tujuan dari penelitian ini dapat mengetahui konsentrasi kromium heksavalen yang terdapat pada beras, mengetahui laju asupan berdasarkan kelompok umur,mengetahui efek kromium heksavalen terhadap Analisis risiko Kesehatan. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di desa jambidan pedukuhan Combongan, Pamotan, Ponegaran, Kretek kecamatan Banguntapan. Uji analisis kromium heksavalen pada 15 gram sampel beras menggunakan Spektrofotometer HACH DR 2700. Kromium heksavalen pada sampel beras 0 – 0.901 mg/kg dengan nilai rerata 0.266 mg/kg. Laju asupan kromium harian masyarakat berkisar antara 0 – 4250 μg/hari dengan rerata 919 μg/hari melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan WHO sebesar 0.023 μg/hari. Analisa risiko Kesehatan tingkat resikonya sudah tidak aman dikarenakan nilai RQ > 1 atau rerata Intake Non Karsinogen setiap Pedukuhan(1.56 mg/kg.hari). Intake karsinogenik pada setiap Pedukuhan Tingkat risikonya tidak aman dikarenakan Rerata intake (6.67E-01) di kali SF (0.5) nilai ERC > E-4 melewati batas aman yang sudah di tetapkan WHO (E-4). Faktor konsentrasi kromium heksavalen signifikan dengan umur berat badan dan lama tinggal responden.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kromium heksavalen, beras, Analisa resiko Kesehatan |
Subjects: | Q Ilmu Pengetahuan > Q Ilmu Pengetahuan (Umum) Q Ilmu Pengetahuan > QH Sejarah Alam > QH301 Biologi |
Divisions: | Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi |
Depositing User: | Admin Repository |
Date Deposited: | 06 Feb 2023 03:23 |
Last Modified: | 06 Feb 2023 03:23 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/7360 |
Actions (login required)
View Item |