Jepri Alexander (2022) MEMBACA KISAH PENCIPTAAN MANUSIA DALAM KEJADIAN 1:26-28 MELALUI LENSA RAKUT SITELU. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50200074_bab1_bab4_daftar pustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50200074_bab2 s.d bab3_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Konsep imago Dei selama ini dipakai untuk menggambarkan relasi antara Allah dan manusia. Manusia ciptaan yang segambar dengan Allah membuat manusia memiliki kuasa atas seluruh ciptaan. Dalam perkembangannya pemahaman Imago Dei sebagai kuasa telah disalah mengerti oleh manusia. Kuasa yang dimiliki manusia membuat manusia merasa berhak untuk melakukan apapun yang dia anggap itu benar. Kuasa dipakai manusia untuk menguasai dunia yang berakibat pada kerusakan alam. Tesis ini mencoba melihat dari lensa Rakut Sitelu untuk menafsirkan teks Kejadian 1:26-28. Metode seeing through dipakai untuk membaca teks dengan lensa Rakut Sitelu. Rakut Sitelu tidak hanya sebuah sistem kekerabatan orang Karo namun lebih dalam Rakut Sitelu merupakan nilai dan cara hidup orang Karo. Menjadi Kalimbubu, Anak Beru, Senina tidak hanya berbicara tentang relasi namun nilai kebaikan yang dapat memperkaya teks. Konsep Runggu (musyawarah), Jabu (Keluarga), Rakut Sitelu dan Luah (pemberian Kalimbubu) menjadi lensa yang telah dipilih. Lensa inilah yang akan dipakai untuk menafsirkan teks Kejadian 1:26-28. Dalam perjumpaan Panteon Runggu justru dapat dipahami sebagai penjagaan relasi. Allah yang menjaga relasi dengan dewa lain sangat berbeda dengan kisah penciptaan di Asia Barat Daya Kuno. Segambar Allah dapat dipahami juga sebagai merga yang diberikan kepada manusia. merga menjadi identitas serta wujud penghargaan kepada manusia. Segambar dengan Allah menjadikan manusia memiliki sifat Kalimbubu sebagai pembawa berkat dalam kata dan Luah. Sebagai segambar Allah manusia menjadi senina dengan Allah dalam wujud kesatuan kata dan perbuatan manusia dengan Allah. Sebagai Anak Beru, manusi menjadi penguasa yang bekerja untuk kepentingan Allah. Sebagai Anak Beru kuasa merupakan luah Allah kepada manusia yang dipergunakan tidak hanya untuk kepentingan manusia namun yang utama adalah kepentingan Allah.
Item Type: | Student paper (Thesis (S2)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rakut Sitelu, Segambar Allah, Seeing Through |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Agama B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab |
Divisions: | Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Musti Kuardayani, A. Ma. Pust., ST |
Date Deposited: | 26 Sep 2022 04:03 |
Last Modified: | 26 Sep 2022 04:03 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/7201 |
Actions (login required)
View Item |