KEHADIRAN DALAM PERJAMUAN KUDUS VIRTUAL: SUATU KAJIAN TEOLOGI-TEKNOLOGIS TERHADAP VISUAL DIGITAL DARI CHANNEL YOUTUBE GEREJA KRISTEN JAWA GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA

Kolsinus Kalven Benu (2022) KEHADIRAN DALAM PERJAMUAN KUDUS VIRTUAL: SUATU KAJIAN TEOLOGI-TEKNOLOGIS TERHADAP VISUAL DIGITAL DARI CHANNEL YOUTUBE GEREJA KRISTEN JAWA GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50190062_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf

Download (7MB)
[img] Text (Tesis Filsafat Keilahian)
50190062_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kehadiran dalam perjamuan kudus online merupakan tema teologis yang terus dibahas dari berbagai pendekatan. Sebagian kalangan menilai kehadiran dalam perjamuan kudus online tidak otentik, sebab tidak ada pertemuan secara fisik. Tuhan tidak hadir dalam dunia digital, karena itu perjamuan kudus yang dilaksanakan tidak sah. Pertanyaannya ialah bagaimana membangun daya imajinasi umat akan kehadiran dimensi transenden melalui seni visual digital Youtube? Oleh karena itu saya meneliti channel Youtube GKJ Gondokusuman Yogyakarta. Saya menggunakan metode penelitian netnografi untuk mengumpulkan data dari internet melalui metode survey. Data-data digital yang dikumpulkan seperti penggunaan teks, gambar, audio, video, animasi, simbol, warna, dan angka. Data-data tersebut digabungkan dalam komposisi digital kemudian ditampilkan dalam satu halaman presentasi kepada umat. Namun data-data tersebut bersifat hyper realistic dan tidak mampu menolong umat untuk memahami kehadiran transenden melalui visual digital. Menurut J. Sage Elwell, hal ini dipengaruhi oleh krisis transendensi di era digital. Krisis transendensi disebabkan oleh dua hal, yakni pertama, perkembangan teknologi di era modern membawa manusia (human) menuju posthuman, yang ditandai dengan adanya konstruksi tubuh manusia dan makhluk hidup secara fisik dan psikis. Manusia hidup dengan organ mesin dan tubuh dalam jaringan digital. Keadaan ini menandakan adanya kuasa digital atas tubuh manusia. Elwell melihatnya sebagai kematian Tuhan di era digital. Kedua, data-data digital menggantikan manusia sebagai subjek dan lebih relevan sehingga terbuka untuk dikonstruksi kembali dengan identitas yang baru. Hal ini merupakan kematian subjek di era digital. Kedua hal ini turut mempengaruhi pemahaman tentang kehadiran dalam perjamuan kudus online. Secara teologis, dapat dihubungkan dengan teologi Yohanes Calvin tentang kehadiran Kristus dalam perjamuan kudus. Firman yang diberitakan, dan roti dan anggur perjamuan merupakan tanda dari tubuh dan darah Kristus. Umat yang terlibat dalam perjamuan kudus dapat memakan tubuh dan darah Kristus dan bersekutu denganNya untuk memperoleh kekuatan dalam hidup. Dua pandangan ini relevan untuk memahami kehadiran dalam perjamuan kudus online. Berkaca dari pandangan Martin Heidegger, kehadiran dalam perjamuan kudus tidak ditentukan oleh subjek atau objek tertentu, atau simbol-simbol digital sebab pada dasarnya kehadiran ‘being’ hadir mendahului objek pemikiran tertentu. Ia hadir ketika menyadari keterlemparannya dalam dunia digital dan memaknainya. Maka diperlukan dekonstruksi terhadap pemikiran manusia bahwa Kristus sudah hadir dalam perjamuan kudus online sebab Ia maha hadir. Untuk mengenal tandanya, umat harus memaknai roti dan anggur perjamuan. Roti dan anggur yang dinarasikan melalui Firman Tuhan menjadi tanda sakramen, suatu tanda akan kehadiran Kristus dalam perjamuan kudus. Sesungguhnya umat sudah hadir dalam perjamuan kudus dan berjumpa dengan Kristus ketika melakukan klik untuk berpartisipasi bersama-sama umat lainnya dalam perjamuan kudus. Kristus tidak mati di era digital, tetapi hadir dan memperlihatkan diriNya melalui tanda-tanda visual digital. Untuk itu, dalam perjamuan kudus, umat dapat berimajinasi tentang tubuh dan darah Kristus, tentang tubuh orang-orang percaya di segala tempat dan waktu, menyadari keterlemparannya dalam dunia digital dan memaknainya. Imajinasi yang demikian akan membawa umat untuk terhubung dengan Kristus yang transenden, bahkan menyentuh yang ilahi. Kata Kunci: Perjamuan kudus, kehadiran, krisis transendensi, imajinasi virtual, roti dan anggur

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: Perjamuan kudus, Kehadiran, Krisis Transendensi, Imajinasi virtual, Roti dan Anggur
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > BV Teologi Praktis
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian
Depositing User: Musti Kuardayani, A. Ma. Pust., ST
Date Deposited: 23 Sep 2022 04:58
Last Modified: 23 Sep 2022 05:01
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/7198

Actions (login required)

View Item View Item