PERANCANGAN CULTURAL CENTER DI KOTA SORONG, PAPUA BARAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA

Dewiyanti Serofina Ngamelubun (2022) PERANCANGAN CULTURAL CENTER DI KOTA SORONG, PAPUA BARAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61170174_bab1_daftarpustaka.pdf

Download (16MB)
[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61170174_bab2_sd_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (21MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu kota di Provinsi Papua Barat yang merupakan pintu keluar masuk bagi Provinsi Papua dan Papua Barat yaitu Kota Sorong, memiliki dampak positif dan negatif atas perannya ini. Dampak negatif inilah yang menjadi perhatian, karena semakin dewasa ini kebudayaan asli Kota Sorong yaitu Suku Moi mulai luntur. Adapun ancaman serta dampak yang sudah mulai terlihat didalam masyarakat sendiri yang dikhawatirkan akan terus berlanjut apabila tidak adanya antisipasi. Masyarakat yang mulai merasakan lunturnya budaya mereka memminta perhatian dari pemerintah terkhususnya menteri pendidikan dana kebudayaan, dan dari pemerintah sendiri telah diminta untuk membangun suatu museum atau pusat kebudayaan. Suatu terobosan yang diterapkan untuk meningkatkan program pemerintah yang belum terealisasikan, yaitu dengan membuat suatu pusat kebudayaan yang memanfaatkan potensi serta unsur budaya dari daerah tersebut. Potensi di bidang pariwisata adalah suatu perangsang awal dalam peningkatan ekonomi dan SDM secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini selain menjadi pusat pariwisata dapat juga dijadikan sebagai tempat untuk edukasi atau tempat pembelajaran baik dalam sejarah maupun dalam buah tangan atau kerajinan seni dalam bentuk workshop. Pusat Kebudayaan Suku Moi (Ne Moi Cultural Center) yang akan dibuat di Kota Sorong ini, dirancang dengan pendekatan arsitektur metafora yang menampilkan budaya dari suku Moi yang dapat dilihat dengan mata dan juga dapat dirasakan. Pusat Kebudayaan Suku Moi ini juga sekiranya dapat menjadi wadah bagi wisatawan baik lokal maupun internasional, serta dapat menampung kegiatan berbudaya lainnya seperti menampilkan kesenian tari atau musik, serta menjadi tempat berbagi ilmu pengetahuan dan kerajinan khas Suku Moi. Yang bertujuan agar Suuu Moi dapat terus dilestarikan dan juga dikenal oleh masyarakat luas, serta Sumber Daya Manusia Suku Moi di Kota Sorong dapat terus berkembang dan Regenerasi Pengrajin Tradisional akan terus bertambah. Kata Kunci : Budaya, Seni, Kerajinan, Moi, Metafora

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Budaya, Seni, Kerajinan, Moi, Metafora
Subjects: H Ilmu Sosial > HM Sosiologi
N Seni Rupa > NA Arsitektur
Divisions: Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Arsitektur
Depositing User: Dhian Saraswati
Date Deposited: 15 Sep 2022 02:29
Last Modified: 15 Sep 2022 02:29
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/7119

Actions (login required)

View Item View Item