PUSAT INDUSTRI KREATIF PENGOLAHAN JAMUR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR DI KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Haciniko Yahya (2022) PUSAT INDUSTRI KREATIF PENGOLAHAN JAMUR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR DI KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61160009_bab1_daftarpustaka.pdf

Download (15MB)
[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61160009_bab2_sd_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (23MB) | Request a copy

Abstract

Kabupaten Kulon Progo sedang dalam tahap pengembangan. Tema untuk perencanaan dalam bidang ekonomi adalah untuk mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara, membuka banyak lapangan kerja, mempercepat lalu lintas penumpang, barang, dan jasa, serta memberi efek domino. Berdasarkan tema tersebut, kebijakan pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah sebagai Semangat "Perjumpaan" dan "Silang Ekonomi” yaitu pertukaran ekonomi antara pelaku ekonomi kuat dengan pelaku ekonomi lemah, antara pelaku ekonomi perkotaan dengan pelaku ekonomi pedesaan, antara pelaku ekonomi modern dengan pelaku ekonomi tradisional, antara pelaku ekonomi bermodal besar dengan pelaku ekonomi bermodal kecil, dan antara pelaku. Di Kulon Progo juga terdapat berbagai macam kerajinan lokal, wisata budaya lokal, maupun kuliner khas Kulon Progo. Kulon Progo seketika menjadi gerbang masuknya para pengunjung dari luar daerah. Kulon Progo berubah menjadi kawasan yang strategis yang mengarah pada area modern. Fenomena ini menjadi pendongkrak untuk memajukan ekonomi Kulon Progo lewat industri kreatif. Jamur merupakan industri pengolahan yang kerap dikerjakan oleh penduduk lokal Kulon Progo, seperti jamur merang. Namun kemunduran pengusaha dalam beberapa tahun terakhir ini disebabkan karena saat menjalankan usahanya, padahal industri kreatif merupakan salah satu budaya lokal Kulon Progo karena masyarakat yang identik dengan pengolahan jamur. Para pengusaha masih kekurangan fasilitas berupa persebaran informasi, sosialisasi, ruangan yang mumpuni, alat produksi, serta strategi maupun wadah pemasaran, yang bila semua fungsi tersebut digabungkan dapat diwadahi di dalam Pusat Industri Kreatif jamur dengan fungsi skunder untuk galeri bagi berbagai pelaku industri lokal. Karena industri kreatif adalah bagian dari Budaya, Pusat Industri Jamur ini menggunakan pendekatan arsitektur Neo Vernakular, yaitu tidak hanya menerapkan aspek fisik kedalam bentuk modern tetapi juga terdapat aspek non fisik seperti budaya, polapikir, kepercayaan, tata letak, religi, dan lain lain. Sehingga walaupun dengan adanya pengembangan tata kota aerotropolis di daerah Kulon Progo yang didalamnya termasuk menarget peningkatan ekonomi, namun melalui pendekatan Neo Vernakular, kearifan lokal serta budaya di Kulon Progo tetap dapat dituangkan kedalam rancangan bangunan. Sehingga rancangan Pusat Industri Kreatif Lokal ini dapat menjadi ikon Kulon Progo di masa sekarang maupun masa mendatang.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Industri Kreatif, Budaya, Neo Vernakular, Pengolahan Kuliner, Fasilitas, Material Lokal, Produk.
Subjects: H Ilmu Sosial > HD Industri. Pemanfaatan Lahan. Buruh
N Seni Rupa > NA Arsitektur
Divisions: Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Arsitektur
Depositing User: Dhian Saraswati
Date Deposited: 09 Sep 2022 07:01
Last Modified: 09 Sep 2022 07:01
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/7083

Actions (login required)

View Item View Item