Redesain Terminal Sungai Ukoi Tipe B Menjadi Tipe A dengan Pendekatan Aksesibilitas di Kabupaten Sintang

61160087, Bakaraya Lumbungan (2022) Redesain Terminal Sungai Ukoi Tipe B Menjadi Tipe A dengan Pendekatan Aksesibilitas di Kabupaten Sintang. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61160087_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (13MB)
[img] Text (Skripsi Arsitektur)
61160087_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15MB) | Request a copy

Abstract

Sintang merupakan calon ibu kota Provinsi baru yaitu Provinsi Kapuas Raya, yang mana Provinsi baru ini harus meningkatkan akses yang menunjang Sintang untuk ke segala wilayah. Salah satu akses yang harus ditingkatkan yaitu transportasi darat. Transportasi darat ini dapat menghubungkan Sintang ke kota lainnya maupun luar provinsi dan negara tetangga seperti Serawak Malaysia dan Brunei Darussalam yang letaknya dapat di tempuh dengan transportasi darat dari Sintang. Terminal merupakan bagian dari jaringan pelayanan transportasi darat, sebagai prasarana transportasi jalan yang digunakan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum pernyataan ini terkandung dalam Keputusan Menteri Perhubungan Tentang Terminal Transportasi Jalan. Pembangunan infrastruktur dasar di Kalimantan Barat belum merata termasuk pelayanan publik dikarenakan Kalimantan Barat sebagai provinsi induk memiliki wilayah yang sangat luas serta merupakan daerah perbatasan dan jumlah penduduknya yang mencapai hampir 6 juta jiwa. Pemekaran wilayah dilakukan untuk mencapai optimalisasi pelaksanaan pemerintahan dan memudahkan public service di daerah otonomi baru. Salah satu manfaat pemekaran wilayah adalah terbentuknya daerah otonomi baru yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, yang akhirnya dapat mensejahterakan masyarakat pada daerah pemekaran. Sebagai provinsi baru yang sedang berkembang dalam setiap pembangunannya tidak lepas dari sebuah sistem transpostrasi massal. Sistem ini harus dapat bersinergi dengan pembangunan kota, sehingga setiap tahap pembangunan menjadi efektif dan esien, sebagai salah satu prasyarat demi terjaminnya pelaksanaan pembangunan.Salah satu akses yang harus ditingkatkan yaitu transportasi darat. Transportasi darat ini dapat menghubungkan Sintang ke kota lainnya maupun luar provinsi bahkan negara tetangga seperti Serawak Malaysia dan Brunei Darussalam yang letaknya dapat di tempuh dengan transportasi darat dari Sintang. Pada saat ini masih banyak Bus antar kota dalam provinsi yang tidak menggunakan terminal sebagai tempat pemberhentian terakhir dan sebagai tempat untuk pemberangkatan karena lebih memilih menggunakan ruko agen bus dikarenakan Terminal bus yang ada sekarang tidak memiliki fasilitas yang memberikan kenyaman bagi calon penumpang bus sehingga calon penumpang dan PO bus lebih memilih ruko sebagai tempat pemberhentian dan pemberangkatan selain itu masih banyak juga angkutan umum yang menaikan dan menurunkan penumpangnya ditepi- tepi jalan di pusat kota sehingga tak heran menyebabkan kemacetan. Pada saat ini trayek bus dari sintang yang diijinkan oleh pemerintah masih terbatas oleh sebab itu mobilitas bus kota sintang belum efsien karena untuk mencapai kota-kota yang berada diluar provinsi dan luar negara masyarakat harus menggunakan terminal tipe A yang berada di Kota Pontianak yang mana perlu memakan waktu ±7 jam.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Terminal Bus, terminal, aksesbilitas, sintang
Subjects: H Ilmu Sosial > HE Transportasi dan Komunikasi
N Seni Rupa > NA Arsitektur
Divisions: Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Arsitektur
Depositing User: Dhian Saraswati
Date Deposited: 11 May 2022 03:28
Last Modified: 11 May 2022 03:28
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/6875

Actions (login required)

View Item View Item