Janganlah Khawatir akan Hidupmu: Sebuah Upaya Tafsir Lukas 12:22-34 Melalui Tafsir Reader Response pada Pemuda dalam Quarter Life Crisis

521900008, Priskila Ditya Mediawati (2022) Janganlah Khawatir akan Hidupmu: Sebuah Upaya Tafsir Lukas 12:22-34 Melalui Tafsir Reader Response pada Pemuda dalam Quarter Life Crisis. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Tesis Filsafat Keilahian) 52190008_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Tesis Filsafat Keilahian) 52190008_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Quarter Life Crisis merupakan masa krisis yang dialami oleh individu pada rentang usia 20-30 tahun. Area krisis ini bisa mencakup area harapan-mimpi, pendidikan, pekerjaan, relasi, spiritualitas-religius dan identitas. Kekhas-an krisis ini adalah adanya masa eksplorasi dan transisi yang menyebabkan munculnya ketidakstabilan pada kehidupan individu. Ketidakstabilan tersebut memicu ketegangan baik dalam situasi maupun dari sisi psikologis individu sehingga menyebabkan kecemasan, kekhawatiran akan berbagai pilihan yang akan dibuat. Jika tidak direspon dengan tepat maka krisis tersebut dapat memunculkan masalah yang serius mengancam jiwa seseorang seperti depresi ataupun hingga bunuh diri. Dalam teks Alkitab, Lukas 12:22-34 terdapat narasi tentang Yesus yang mengatakan kepada murid-murid-Nya untuk jangan khawatir. Keduanya, quarter life crisis dan teks Lukas 12:22-34 memiliki sebuah gaung yang sama mengenai kekhawatiran. Maka dalam tesis ini, penulis akan melakukan upaya pembacaan teks Lukas 12:22-34 dengan metode reader response oleh para pemuda yang mengalami quarter life crisis. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan akan bagaimana pemuda yang quarter life crisis membaca teks yang isinya adalah untuk jangan khawatir. Selain itu pendekatan reader-response yang memberi ruang pada pembaca, penulis berharap akan mendorong para pembaca awam untuk lebih bersemangat dalam berteologi dalam konteksnya masing-masing. Sehingga akan mulai tumbuh kesadaran untuk berteologi secara kontekstual dalam membangun kehidupan iman baik secara personal maupun dalam komunitas. Melalui hasil penafsiran tersebut, ditemukan gambaran Tuhan yang memberikan pemahaman yang khas mewarnai penafsiran. Muncul harapan dan iman, yang keduanya tidak sekedar tentang rasa percaya pada Tuhan, namun juga sebagai sebuah usaha dalam bertindak secara nyata dengan penuh kesungguhan. Kata-kata kunci: Quarter life crisis, reader response, kekhawatiran, pemuda, gambaran Tuhan.

Actions (login required)

View Item