IBADAH KRISTEN SEBAGAI PENYEMBAHAN KEPADA KREATIVITAS TAK TERDUGA: SUMBANGSIH GORDON D. KAUFMAN TERHADAP TEOLOGI IBADAH POSTMODERN

01170067, Putra Arliandy (2022) IBADAH KRISTEN SEBAGAI PENYEMBAHAN KEPADA KREATIVITAS TAK TERDUGA: SUMBANGSIH GORDON D. KAUFMAN TERHADAP TEOLOGI IBADAH POSTMODERN. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Filsafat Keilahian) 01170067_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi Filsafat Keilahian) 01170067_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (996kB) | Request a copy

Abstract

Spiritualitas kepatuhan yang lahir dari teisme tradisional masih dihidupi dalam teologi ibadah gereja-gereja reformasi sampai saat ini. Hal tersebut mengakibatkan kreativitas dalam ibadah masih dipandang secara sinis dan dianggap sebagai sebuah performances belaka. Padahal, di satu sisi, kreativitas merupakan roh zaman yang dibawa oleh era postmodern. Kemunculan terminologi “ibadah kreatif” pada praksis peribadahan gereja menjadi salah satu buktinya. Berangkat dari fenomena tersebut, penelitian ini hendak menjabarkan pemikiran Kaufman tentang Kreativitas dan “Tuhan” sebagai Kreativitas Tak Terduga. Dengan menggunakan metode tinjauan literatur, penulis menyoroti argumentasi yang dibangun oleh Kaufman mengenai “Tuhan” sebagai Kreativitas Tak Terduga serta konsekuensi logis yang lahir dari padanya. Pemikiran Kaufman ini kemudian diaplikasikan pada diskursus tentang teologi ibadah yang disusun juga secara tematis dalam penelitian ini guna mengembangkan sebuah teologi ibadah di era postmodern yang dapat mengangkat Kreativitas menjadi dasar wacana. Dengan menjadikan konstruksi tentang Kreativitas Tak Terduga sebagai image of God yang menjadi poros penyembahan, penelitian ini menghasilkan empat perspektif baru mengenai ibadah Kristen. Pertama, ibadah Kristen dapat dilihat sebagai wujud bakti dan penyerahan diri kepada Misteri. Kedua, sebagai peringatan akan imanensi Kreativitas Tak Terduga yang mewujud dalam alam semesta. Ketiga, sebagai penyembahan kepada Simbol. Keempat, sebagai sarana yang menghisab kreativitas manusia pada gerak Kreativitas Tak Terduga.

Actions (login required)

View Item