Allah yang Menghukum dan Mengasihi: Perjumpaan Teologi Bencana dalam Narasi Kitab Kejadian 6-9 dengan Pokok-pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa

50180043, Mikha Bastian (2022) Allah yang Menghukum dan Mengasihi: Perjumpaan Teologi Bencana dalam Narasi Kitab Kejadian 6-9 dengan Pokok-pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Tesis Filsafat Keilahian) 50180043_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (2MB)
	Text (Tesis Filsafat Keilahian) 50180043_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Peristiwa bencana senantiasa menjadi persoalan yang tiada akhir terutama jika diperhadapkan dengan penghayatan akan gambaran ketuhanan. Gambaran antropomorfis Tuhan sebagai Yang Maha Kasih bergeser menjadi Tuhan Yang Menghukum ketika peristiwa kaos meliputi bumi. Narasi kisah bencana itu dapat dilihat dan dikaji secara hermeneutis dalam kitab Kejadian 6-9 tentang bencana air bah yang menenggelamkan bumi beserta segala isinya. Berangkat dari narasi tersebut, secara jelas narator menggambarkan sifat Tuhan yang menghukum pada awal cerita dan Tuhan Yang Pengasih pada akhirnya sebagai satu kesatuan narasi. Teologi bencana yang dibangun dalam narasi kitab Kejadian 6-9 menjadi titik berangkat reflektif ketika diperjumpakan dengan konteks. Dalam hal ini konteks Gereja-gereja Kristen Jawa yang juga bergumul dengan persoalan bencana dengan penghayatan akan interelasi gambaran Tuhan, manusia dan alam semesta. Rumusan iman yang tertuang dalam Pokok-pokok Ajaran Gereja Kristen Jawa dengan pendekatan soteriologis itu juga menjadi landasan teologi dalam kehidupan bergereja. Melalui perjumpaan narasi bencana dalam kitab Kejadian 6-9 dengan teologi Gereja-gereja Kristen Jawa, akan melahirkan berbagai macam refleksi sebagai respons realitas bencana dalam bentuk pertanyaan serta pernyataan teodise (retribusi, pengajaran, pengharapan, misteri, persekutuan dan determinis). Dengan demikian teologi bencana yang identik dengan gambaran Tuhan yang kejam dapat dipertimbangkan namun sekaligus juga gambaran Tuhan Yang Pengasih dapat dipertahankan dalam menyikapi persoalan bencana dan penderitaan.

Actions (login required)

View Item