MANFAAT ASTAXANTHIN UNTUK PERBAIKAN DAMPAK NYERI PADA PASIEN NYERI NEUROPATI DIABETIKA

41170145, Mary Rose Angelina Budi H (2021) MANFAAT ASTAXANTHIN UNTUK PERBAIKAN DAMPAK NYERI PADA PASIEN NYERI NEUROPATI DIABETIKA. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41170145_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (822kB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41170145_bab2 sd bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Neuropati diabetik merupakan salah satu komplikasi yang paling sering dialami oleh pasien diabetes melitus (>50%). Pengobatan neuropati diabetik hingga saat ini masih merupakan terapi simptomatik yang hanya dapat memperbaiki ± 50% dari total gejala yang dirasakan pasien dan tidak dapat memperbaiki penyebab asal terjadinya neuropati diabetik. Astaxanthin adalah karotenoid yang bersifat antioksidan kuat, antiinflamasi dan antidiabetik yang dapat digunakan sebagai salah satu pilihan terapi tambahan. Tujuan: Mengukur efektivitas pemberian terapi tambahan astaxanthin terhadap perbaikan dampak nyeri dan rasa tidak nyaman dalam aktivitas sehari-hari pada pasien diabetes melitus dengan nyeri neuropati diabetik. Metode: Penelitian ini adalah penelitian dengan metode eksperimental terandomisasi dan open label terhadap 36 pasien yang sudah didiagnosis dengan nyeri neuropati diabetik berdasarkan DNE dan DNS. Subjek terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu (1) kelompok kontrol yang diberikan terapi standar nyeri neuropati diabetik saja (gabapentin, pregabalin, atau kombinasi dengan amitriptilin) dan (2) kelompok eksperimen yang diberikan terapi standar dan terapi tambahan astaxanthin dengan dosis 6 mg satu kali per hari. Dampak nyeri pada aktivitas harian pasien dinilai menggunakan Brief Pain Inventory (BPI) sebelum pemberian terapi, serta minggu ke�4 dan ke-8 setelah pemberian terapi. Hasil: Pemberian terapi menunjukkan perbaikan dampak nyeri yang signifikan pada kedua kelompok terapi (p<0,05). Perbaikan dampak nyeri terbesar terjadi pada selisih rerata BPI rasa baal pada kelompok kontrol dari minggu ke-0 sampai minggu ke-8 sebesar 17,647 ± 22,508 (p=0,000) dan selisih rerata BPI sensasi tersengat listrik pada kelompok eksperimen dari minggu ke-0 sampai minggu ke-8 sebesar 16,667 ± 26,121 (p=0,001), namun rata-rata skor BPI kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan tiap minggunya (p>0,05). Kesimpulan: Terdapat perbaikan Brief Pain Inventory (BPI) yang signifikan pada pasien nyeri neuropati diabetik yang diberikan terapi tambahan (add on) astaxanthin dibandingkan dengan pasien yang hanya diberikan terapi standar nyeri neuropati diabetik.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: astaxanthin, nyeri neuropati diabetik, dampak nyeri
Subjects: R Kedokteran. Medis > Kedokteran (Umum)
R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal
R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal > Ilmu Syaraf. Psikiatri Biologis. Psikiatri Syaraf
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Jessica Dipta Novyana, A.Md
Date Deposited: 29 Mar 2022 03:54
Last Modified: 29 Mar 2022 03:54
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/6690

Actions (login required)

View Item View Item