EKLESIOLOGI GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI JEMAAT TIRTA EMPUL KEROBOKAN BERDASARKAN TRADISI BERBAKTI KEPADA KAWITAN (LELUHUR)

51160004, Ni Luh Ratna Komalasari (2019) EKLESIOLOGI GEREJA KRISTEN PROTESTAN DI BALI JEMAAT TIRTA EMPUL KEROBOKAN BERDASARKAN TRADISI BERBAKTI KEPADA KAWITAN (LELUHUR). Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian)
51160004_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (464kB)
[img] Text (Tesis Kajian Konflik dan Perdamaian)
51160004_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (984kB) | Request a copy

Abstract

Judul penelitian Tesis ini adalah “Eklesiologi Gereja Kristen Protestan di Bali Jemaat Tirta Empul Kerobokan Berdasarkan Tradisi Berbakti Kepada Kawitan (Leluhur)”. Penelitian ini lahir dari suatu keprihatian munculnya persoalan teologis di GKPB Tirta Empul Kerobokan mengenai pemahaman warga jemaat tentang identitas gereja yang dipahami sebagai gereja keluarga atau gereja keturunan kawitan di Kerobokan sehingga memunculkan permasalahan relasi di antara warga jemaat ued yang kawitannya di Kerobokan dengan warga jemaat berbeda kawitan. Permasalahan teologis ini munculn di duga karena perjumpaan gereja dengan tradisi berbakti kepada kawitan yang dihidupi oleh masyarakat Bali yang dalam tataran tertentu melahirkan kuatnya jalinan relasi diantara masyarakatn sesama kawitan. Akan tetapi konsep komunitas yang terkandung dalam tradisi kawitan pada dasarnya tidak menjadikan suatu komunitas sesama kawitan itu eksklusif tetapi sebaliknya terbuka dalam menjalin relasi dengan orang lain meskipun berbeda kawitan. Hal ini disebabkan oleh karena berbicara mengenai kawitan, itu tidak berhenti pada leluhur dalam tataran manusia tetapi juga berbicara mengenai Kawitan Tertinggi seluruh umat manusia yaitu Ida Sang Hyang Widhi. Ida Sang Hyang Widhi sebagai Kawitan Tertinggi semua umat manusia menjadi kunci untuk menolong masyarakat Bali memahami keberadaan dirinya sebagai keturunan leluhur suatu keluarga sekaligus memahami orang lain sebagai saudara dan kerabat karena berasal dari asal mula yang sama yaitu Ida Sang Hyang Widhi. Oleh karena itu pemahaman mengenai tradisi kawitan perlu digali lebih dalam untuk menemukan makna dan jati diri yang otentik dari tradisi yang sesungguhnya sehingga menghindarkan warga jemaat dari pemahaman dan aktualisasi keliru dalam membangun komunitas gereja. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi kawitan kemudian di analisa dengan berpedoman pada model teologi kontekstual Stephen B. Bevans khususnya model antropologis untuk selanjutnya dipergunakan sebagai dasar mengembangkan eklesiologi yang relevan dalam konteks GKPB Tirta Empul Kerobokan. Itulah sebabnya penelitian ini didasarkan pada 3 pertanyaan utama yaitu: Pertama, apa makna tradisi berbakti kepada kawitan dan pelaksanaannya pada masyarakat Bali Hindu? Kedua, bagaimana makna dan relevansi pelaksanaan tradisi berbakti kepada kawitan di GKPB Tirta Empul Kerobokan? Ketiga, dapatkah nilai-nilai yang terkandung pada tradisi berbakti kepada kawitan membantu mengembangkan eklesiologi yang relevan di GKPB Tirta Empul Kerobokan?

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: Kawitan, Leluhur, GKPB Tirta Empul Kerobokan, Sthephen B. Bevans, Kontekstualisasi.
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > BL Agama
B Filsafat. Psikologi. Agama > BR Kekristenan
H Ilmu Sosial > HT Komunitas. Kelas. Ras
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Kajian Konflik dan Perdamaian
Depositing User: Mr Brayen Samuel Paendong
Date Deposited: 08 Jul 2020 02:15
Last Modified: 11 Jun 2021 04:39
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/666

Actions (login required)

View Item View Item