TRAGEDI BERDARAH 1998 DI KABUPATEN BIAK NUMFOR, PAPUA (RESILIENSI PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN MILITER)

54170010, Anike Mirino (2022) TRAGEDI BERDARAH 1998 DI KABUPATEN BIAK NUMFOR, PAPUA (RESILIENSI PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN MILITER). Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Magister Kajian Konflik dan Perdamaian)
54170010_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (1MB)
[img] Text (Tesis Magister Kajian Konflik dan Perdamaian)
54170010_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini dengan judul “ Tragedi Berdarah 1998 di Kabupaten Biak Numfor Papua (Resiliensi perempuan korban kekerasan Militer). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kekerasan militer terhadap perempuan dalam tragedi Biak berdarah, bentuk resiliensi atau daya lenting perempuan korban pasca tragedi Biak Berdarah, dan bentuk transformasi konflik terhadap perempuan korban pasca tragedi Biak Berdarah. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif dengan pola analysis data yaitu kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) kekerasan militer terhadap perempuan dalam tragedi Biak Berdarah 1998 di Kabupaten Biak Numfor adalah kekerasan fisik, mental dan kekerasan seksualitas. Kekerasan fisik yang dialami perempuan korban, antara lain seperti , diseret, dipukul, penendangan, penyiksaan menggunakan popor senjata. Kekerasan mental yang dialami yaitu selalu ketakutan dan seksualitas yang dialami adalah dimasukkan benda kedalam kemaluan perempuan, (b) dampak traumatis yang berkepanjangan dalam tragedi Biak Berdarah 6 Juali 1998 di Kabupaten Biak Numfor bagi perempuan korban kekerasan militer adalah dampak fisiologi dan dampak psikologis. Dampak fisiologis ini meliputi: keluarga hilang, dan musnahnya harta benda. Sedangakan dampak psikologis adalah : perasaan takut, cemas, marah, benci dan sedih. Untukdapat menghilngkan rasa dampak traumatis di atas dilakukan dengan bantuan pertolongan medis dan dukungan semua LSM/NGO dan dari gereja, (c) Tanah Papua menjadi wilayah pemberi kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia dengan tambang , tembaga , emas dan hasil hutan, jika diciptakannya rasa aman dan tentram yang berkesinambungan antara sesama anak bangsa yang hidup dan menetap di atas negeri yang disebut Bumi Cenderawasih. Konflik di Papua telah memasuki fase konflik yang sangat amat serius, yakni tidak lagi pada tingkat bawah, tetapi sudah berada pada fase tinggi, yang berpeluang dan berpotensi meningkat statusnya menjadi fase paling puncak jika tidak ada Resolusi segera. Potensi konflik pada fase high intensity ini sangat dimungkinkan terjadi jika (1) gerakan sipil bersenjata atau organisasi papua Merdeka ( OPM ) telah muncul dan diikuti dengan gerakan politik dengan tuntutan referendum dan dialog politik, dan (2) para aktornya saat ini berasal dari generasi baru dan intelektual di Papua. Membangun Papua menjadi Tanah Damai harus dilakukan dengan cara holistik , dimana masing-masing komponen harus duduk dan saling dengan jalan Dialog, setara dan sejajar; melalui cerita pengalaman yang mampu mengungkapkan harapan-harapan dalam 5 perspektif, yakni (1) politik, (2) sosial budaya, dan(3) ekonomi. Demi terciptanya Papua Tanah Damai, semua orang berhak menginginkan hidup yang damai, menghargai eksistensi masing-masing pihak secara bermartabat dan mengambil tanggung jawab atas persoalan yang terjadi di atas Tanah Papua, maka setiap pihak harus mengenal porsi dan kedudukannya, yakni menjadi bagian dari konflik Papua atau menjadi bagian dari transformasi konflik Papua. Sangat Disarankan agar penanganan kasus kekeraan yang terjadi di Kabupaten Biak Numfor dan di Tanah Papua dapat ditangani melalui pendekatan - pendekatan persuasif atau secara budaya, untuk membangun resiliensi perempuan korban kekerasan pemerintah dan gereja lebih proaktif dalam pemulihan korban kekerasan perempuan pasca konflik, dan menimalisir konflik di Tanah Papua maka dapat disarankan dialog damai sebagai seolusi penyelesaian konflik di Kabupaten Biak Numfor dan di Tanah Papua.

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: Tragedi, Biak Berdarah 1998, Resiliensi, Perempuan Korban, Kekerasan Militer
Subjects: C Ilmu Bantu Sejarah > Sejarah Peradaban
H Ilmu Sosial > Sejarah dan Kondisi Sosial. Permasalahan Sosial. Reformasi Sosial
H Ilmu Sosial > Keluarga. Pernikahan. Perempuan
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Kajian Konflik dan Perdamaian
Depositing User: Admin Repository
Date Deposited: 11 Mar 2022 03:50
Last Modified: 11 Mar 2022 03:50
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/6522

Actions (login required)

View Item View Item