PENGARUH METODE PRA-PERLAKUAN DAN MEDIA PERTUMBUHAN ASAM ASKORBAT DAN ARANG AKTIF TERHADAP BROWNING PADA TAHAP INISIASI KULTUR IN VITRO BAMBU PETUNG (DENDROCALAMUS ASPER)

31170123, Anggel Christia Dolonseda (2021) PENGARUH METODE PRA-PERLAKUAN DAN MEDIA PERTUMBUHAN ASAM ASKORBAT DAN ARANG AKTIF TERHADAP BROWNING PADA TAHAP INISIASI KULTUR IN VITRO BAMBU PETUNG (DENDROCALAMUS ASPER). Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Biologi)
31170123_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Skripsi Biologi)
31170123_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Peningkatan perbanyakan bibit bambu petung dilakukan dengan teknik kultur in vitro. Akan tetapi, sering terjadi pencokelatan (browning) pada tahap inisiasi kultur in vitro yang menghambat pertumbuhan eksplan. Proses pemotongan dan sterilisasi eksplan menyebabkan senyawa fenol yang teroksidasi dan mengaktifkan enzim PPO, sehingga akan membentuk quinon dan terpolimerisasi yang menghasilkan browning pada eksplan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang efektif mencegah dan menurunkan tingkat browning dengan penggunaan senyawa anti-browning yaitu asam askorbat dan arang aktif yang diinkubasi pada kondisi terang dan gelap. Metode pra-perlakuan dilakukan dengan perendaman, sedangkan metode media pertumbuhan menggunakan media MS dengan kinetin 2 mg/L dan ditambahkan konsentrasi perlakuan asam askorbat (0, 150, 200, 250, 300 mg/L) dan arang aktif 0,5 g/L. Setelah mendapatkan konsentrasi yang optimal, dilakukan kombinasi dari kedua metode tersebut. Pengamatan meliputi karakteristik eksplan, hari munculnya browning, persentase tingkat browning, persentase kontaminasi, dan persentase pertumbuhan tunas eksplan bambu petung yang diamati selama 14 Hari Setelah Tanam (HST). Data persentase tingkat browning dianalisis dengan analisis ragam dari RAL. Hasil menunjukkan bahwa metode media pertumbuhan asam askorbat 200 mg/L dan arang aktif 0,5 g/L merupakan metode optimal dengan tingkat browning 14% pada inkubasi kondisi gelap. Kombinasi metode asam askorbat 150 mg/L dan arang aktif 0,5 g/L optimal dengan tingkat browning sebesar 11% pada kondisi gelap. Peningkatan kontaminasi terjadi pada kondisi gelap hingga 100%, sedangkan kondisi terang dapat meningkatkan pertumbuhan tunas eksplan bambu petung hingga 67% dan 100%.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Anti-browning, Browning, Dendrocalamus asper, Kultur in vitro
Subjects: Q Ilmu Pengetahuan > Sejarah Alam > Biologi
Q Ilmu Pengetahuan > Botani / Ilmu Tumbuhan
S Pertanian > Kultur Tanaman
Divisions: Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi
Depositing User: Musti Kuardayani, A. Ma. Pust., ST
Date Deposited: 10 Mar 2022 03:42
Last Modified: 10 Mar 2022 03:42
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/6503

Actions (login required)

View Item View Item