PERANCANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PUSAT PEMASARAN TENUN KHAS SINTANG, KALIMANTAN BARAT

61160036, Yongky Hermawan (2021) PERANCANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN DAN PUSAT PEMASARAN TENUN KHAS SINTANG, KALIMANTAN BARAT. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Arsitektur) 61160036_bab1_bab6_daftar pustaka.pdf Download (5MB)
	Text (Skripsi Arsitektur) 61160036_bab2 s.d bab5_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (22MB) | Request a copy

Abstract

Tenun ikat Dayak adalah tradisi dan merupakan kerajinan khas suku Dayak. Namun pada jaman sekarang ini tenun ikat semakin terancam punah, dikarenakan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Tenun ikat sendiri sudah dikenal secara international, namun tenun ikat sendiri masih jauh dari perhatian pemerintah. Hal ini membuat masyarakat suku Dayak kesulitan untuk mengembangkan dan menjual hasil kerajinannya. Oleh karena itu sudah tidak banyak lagi orang yang menjadi pengrajin, hanya para tetua yang masih melakukannya karena masih berusaha mempertahankan tradisi dan identitasnya. Di Kota Sintang sendiri masih belum tersedianya fasilitas khusus yang digunakan untuk mengolah tenun. Para pengrajin biasanya mengolah tenun dalam skala rumah tangga. Dengan permasalahan di atas, diharapkan akan ada fasilitas yang mampu menjadi sarana promosi, penjualan, informasi, edukasi, dan pengolahan, agar tenun ikat tersebut tidak terancam punah dan tidak hilang dari identitas suku Dayak seiring perkembangan jaman. Sehingga tradisi tersebut makin dikenal dan makin dilestarikan oleh warga lokal terutama suku Dayak itu sendiri. Dari permasalahan diatas dapat disimpulkan sebagai Perancangan Industri Pengolahan dan Pusat Pemasaran Tenun Khas Sintang, Kalimantan Barat. Industri ini diharapkan dapat menambah jumlah peminat dari tenun itu sendiri, dan juga dapat melestarikan tradisi tersebut sehingga tradisi tersebut tidak terancam punah. Dan diharapkan juga dapat menambah pengetahuan akan pengolahan tenun. Dan industri ini diharapkan dapat menambah pemasukan bagi warga lokal, maupun bagi devisa daerah itu sendiri. Perancangan Industri Pengolahan dan Pusat Pemasaran Tenun Khas Sintang, Kalimantan Barat menggunakan pendekatan arsitektur metafora dengan menggunakan prinsip – prinsip culturally aware, ever changing, inspiring, dan socioable sebagai tolak ukur dalam perancangan. Sehingga terciptalah rancangan yang mempunyai unsur dari budaya itu sendiri.

Actions (login required)

View Item