IDENTIFIKASI MOLEKULAR COLIFORM PADA AIR HUJAN SEBAGAI AIR MINUM

31160056, Kurmia Citra Tandipare (2021) IDENTIFIKASI MOLEKULAR COLIFORM PADA AIR HUJAN SEBAGAI AIR MINUM. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Biologi) 31160056_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi Biologi) 31160056_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Air hujan merupakan sumber daya alam yang berkelanjutan dalam mengatasi kelangkaan air minum. Indonesia sebagai negara tropis dengan curah hujan yang tinggi, bagaimanapun, masih menghadapi masalah ketersediaan air bagi masyarakatnya. Pemanfaatan air hujan sebagai air minum diproses melalui sistem sederhana yang umumnya disebut sebagai Sistem Pemanenan Air Hujan (SPAH), yang pada prinsipnya menggunakan elektrolisis. Monitoring selama satu tahun terhadap kualitas mikrobiologi air hujan yang melewati SPAH di dua lokasi berbeda pada kabupaten yang sama di Yogyakarta, Indonesia, menunjukkan adanya kontaminasi coliform dalam sampel yang diuji menggunakan metode konvensional, meskipun tidak ada bakteri patogen potensial seperti Enterococcus sp, Staphylococcus sp, Streptococcus sp, Salmonella spp, Shigella spp, Escherichia coli, dan Vibrio cholerae yang terdeteksi. Deteksi adanya kontaminasi kelompok non-coliform pada air hujan dilakukan dengan cara menumbuhkan sampel pada Chromocult Coliform Agar (CCA). Tiga koloni diambil secara acak dan dilanjutkan dengan identifikasi molekuler dengan menggunakan 16S rRNA sebagai penanda molekuler. Tiga spesies dikenali dan diidentifikasi sebagai Klebsiella variicola, Burkholderia cenocepacia dan Enterobacter asburiae. Karena beberapa bakteri ini bersifat patogen, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengidentifikasi asal bakteri tersebut pada sampel serta meningkatkan kualitas SPAH untuk menghilangkan kontaminan dalam air hujan sehingga menjamin keamanan konsumsi air hujan sebagai air minum.

Actions (login required)

View Item