31170135, Dlein Anjelin Lambehe (2021) STUDI INVITRO DAN INVIVO EKTRAK DAUN KELOR ( Moringa oliefera L.) SEBAGAI SUNBLOCK. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Biologi)
31170135_bab1_bab5_daftar pustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Biologi)
31170135_bab2 s.d bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Paparan sinar UV dari matahari ke kulit secara terus-menerus, dapat menyebabkan eritema, penuan dini hingga kanker kulit. Saat ini, banyak produk kosmetik tabir surya menimbulkan efek samping pada manusia. Untuk itu, diperlukan alternatif dalam pembuatan tabir surya yang memiliki kandungan antioksidan tinggi. Daun kelor merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang dapat menangkal radikal bebas akibat dari paparan sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan eksrak daun kelor sebagai bahan dasar sunblock secara in vitro dan in vivo. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 50%. Uji in vitro dilakukan dengan mengidentifikasi jenis senyawa metabolik sekunder ekstrak daun kelor, mengukur kandungan total flavonoid, menentukan persentase inhibisi radikal bebas, penentuan nilai SPF ekstrak dan lotion sunblock, serta mengevaluasi sifat fisik sedian lotion. Uji in vivo dilakukan dengan skoring eritema pada punggung tikus yang dipaparkan sinar UV selama 24 jam. Hasil rendemen ekstrak yaitu 23,54%. Senyawa metabolik sekunder yang ada dalam ekstrak daun kelor adalah flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Kandungan total flavonoid sebesar 7,96 mg/g sampel. Nilai persentase inhibisi radikal bebas tertinggi (84,59%) pada konsentrasi 7,5%. Dua nilai SPF tinggi ekstrak daun kelor (36,89) dan (39,89) dengan konsentrasi 5% dan 7,5% yang diformulasikan menjadi sediaan sunblock. Sedian lotion sunblock kedua konsentrasi ekstrak daun kelor telah memenuhi standar sebagai sedian tabir surya. Nilai SPF sedian lotion sunblock kedua konsentrasi 5% dan 7,5% masuk dalam kategori ultra (34,06 dan 35,91) yang mampu memberikan proteksi tinggi terhadap paparan sinar UV. Analisis data berdasarkan One Way Anova menunjukan adanya pengaruh perlakuan hewan uji terhadap skor eritema (p<0,05). Kelompok kulit tikus yang memiliki eritema terparah adalah kontrol negatif dengan pengolesan basis lotion (skor 2,83), sedangkan hasil skoring eritema terbaik berada di kelompok dengan perlakuan pengolesan lotion sunblock ekstrak daun kelor 7,5% (skor 0,67) memberikan efek perlindungan yang lebih efektif terhadap paparan sinar UV.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekstrak daun kelor, Antioksidan, SPF, Skoring eritema, Sunblock |
Subjects: | Q Ilmu Pengetahuan > Sejarah Alam > Biologi S Pertanian > Kultur Tanaman |
Divisions: | Fakultas Bioteknologi > Prodi Biologi |
Depositing User: | Ms Nadya Agatha |
Date Deposited: | 16 Dec 2021 03:44 |
Last Modified: | 16 Dec 2021 03:44 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/6132 |
Actions (login required)
View Item |