GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA DI TENGAH PEMBUNUHAN MASSAL 1965 : TEOLOGI PRAKTIS MELALUI APPRECIATIVE INQUIRY

01092231, Eko Iswanto (2014) GEREJA-GEREJA KRISTEN JAWA DI TENGAH PEMBUNUHAN MASSAL 1965 : TEOLOGI PRAKTIS MELALUI APPRECIATIVE INQUIRY. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Teologi)
01092231_Bab1_Bab5_daftarpustaka.pdf

Download (4MB)
[img] Text (Skripsi Teologi)
01092231_Bab2-sd-Bab4_Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Pembunuhan massal 1965 terhadap orang-orang yang diafiliasikan sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) pasca kudeta G30S, merupakan tragedi kemanusiaan paling mengerikan dalam sejarah Indonesia modern. Meneliti sikap dan tindakan GKJ pada waktu itu adalah sesuatu yang penting, berkaitan dengan aktualisasi GKJ sebagai pengikut Kristus. Berkaitan dengan itu, pertanyaan yang segera muncul adalah sejauh mana GKJ bisa menjalankan panggilannya sebagai pengikut Kristus di tengah tragedi kemanusiaan tersebut? Dan bagaimana pula GKJ akan menjalankan panggilan sebagai pengikut Kristus pada saat ini berdasarkan refleksi atas pengalaman ketika berhadapan dengan tragedi pembunuhan massal 1965? Menarik ketika permasalahan ini didekati dengan pendekatan Appreciative Inquiry (AI) yang dikenalkan oleh Cooperrider, yaitu sebuah pendekatan yang berfokus pada potensi-potensi terbaik. Pendekatan ini pula yang ditawarkan oleh Banawiratma sebagai metode teologi praktis dalam pembangunan jemaat. Dengan menggunakan perspektif teologis dari Bonhoeffer, metode AI yang dijalankan telah mampu menemukan berbagai tindakan positif yang dilakukan GKJ pada saat tragedi tersebut terjadi. Sikap positif yang dihasilkan adalah kepedulian GKJ terhadap orang-orang yang menjadi korban ataupun calon korban pembunuhan massal. Berbagai wujud kepedulian tersebut, kemudian dijadikan dasar untuk membayangkan, bahwa pada saat ini GKJ mampu berjuang untuk mewujudkan keutuhan manusia. Dengan dibantu oleh perspektif teologis Bonhoeffer, Moltmann, Yewangoe, dan Widyatmadja, desain organisasional GKJ ditata sedemikian rupa, agar mimpi tersebut bisa tercapai. Selanjutnya pada waktu-waktu yang akan datang, GKJ bisa terus menghidupi mimpi tersebut dengan membangun sebuah “kultur apresiatif”.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Pembunuhan massal, 1965, G30S, PKI, anti-komunis, GKJ, Appreciative Inquiry, AI, Cooperrider, Banawiratma, Bonhoeffer, Moltmann, Yewangoe, Widyatmadja, teologis, keutuhan manusia.
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan
D Sejarah Umum dan Dunia Lama > Asia
H Ilmu Sosial > Sejarah dan Kondisi Sosial. Permasalahan Sosial. Reformasi Sosial
Divisions: Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian
Depositing User: Ms Nadya Agatha
Date Deposited: 03 Jun 2021 01:24
Last Modified: 03 Jun 2021 01:24
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/5562

Actions (login required)

View Item View Item