TRADISI PASUKA-DUKAAN : CARA HIDUP BERSAMA GKPB JEMAAT IMANUEL DENGAN MASYARAKAT DI PILING (PROSES INTERKULTURAL DALAM KONTEKS PILING)

50120322, Niluh Suartini (2014) TRADISI PASUKA-DUKAAN : CARA HIDUP BERSAMA GKPB JEMAAT IMANUEL DENGAN MASYARAKAT DI PILING (PROSES INTERKULTURAL DALAM KONTEKS PILING). Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Tesis Ilmu Teologi) 50120322_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (860kB)
	Text (Tesis Ilmu Teologi) 50120322_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (908kB) | Request a copy

Abstract

Cara hidup bersama GKPB Jemaat Imanuel Piling dan masyarakat Hindu tergambar melalui satu pasuka-dukaan. Hal ini merupakan kekuatan dan keunikan yang dimiliki oleh Piling. Melalui satu pasuka-dukaan tersebut memampukan mereka untuk dapat saling menerima, menghargai, menghormati bahkan bekerja sama, belajar bersama dan merayakan bersama. Hal itu ditunjukan dalam bentuk upacara perkawinan, kematian dan meresmikan Bale banjar. Praktek pasuka-dukaan di Piling dapat dikatakan menuju misi interkultural, hal ini terlihat bersama-sama terlibat saling tolong menolong dalam pembuatan sarana dan prasarana. Keterlibatan seperti demikian adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan oleh jemaat-jemaat GKPB lainnya di Bali. Melalui tulisan ini penulis mengangkat bagaimana pengalaman Piling dalam hidup bersama antara umat Hindu dan Kristen ini dapat menjadi inspirasi bagi jemaat-jemaat GKPB lainnya. Pengalaman hidup bersama tersebut menjadi kesaksian yang memulihkan, kerjasama dan transformasi. Dengan demikian GKPB dapat mengatasi rasa keterasingannya, ketakutan dan kekuatirannya serta mewujudkan gereja yang bertumbuh bersama masyarakat Bali sebagai arah menggereja secara baru melalui perubahan paradigma, memberi ruang bagi budaya, menciptakan dialog dan menjadi komunitas misi yang adalah bagian dari misi interkultural.

Actions (login required)

View Item