TANAH DATI : MENDIALOGKAN KONSEP TANAH DALAM IMAMAT 25 : 1 -28 DENGAN KONSEP TANAH BAGI MASYARAKAT WANGEL

50120315, Juliana Agusthina Tuasela (2014) TANAH DATI : MENDIALOGKAN KONSEP TANAH DALAM IMAMAT 25 : 1 -28 DENGAN KONSEP TANAH BAGI MASYARAKAT WANGEL. Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Tesis Ilmu Teologi)
50120315_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (842kB)
[img] Text (Tesis Ilmu Teologi)
50120315_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tanah merupakan masalah menarik diulas sepanjang masa, karena menyangkut hidup manusia. Konsep tanah dipahami beragam sesuai pandangan hidup manusia dengan dinamika sosial yang fluktuatif. Pandangan hidup manusia tentang tanah dihubungkan dengan identitas dan keberadaan manusia. Konsep tanah diulas dengan berbagai teori, konsep dan pendekatan untuk menyingkap kompleksitas masalahnya. Dalam konteks masyarakat Indonesia, tanah termasuk masalah etis humanis yang masih relevan dikaji terus menerus. Masalah tanah menjadi masyarakat aktual sejak lama dan masih menggejala hingga sekarang dalam masyarakat, bahkan telah meningkat sejalan krisis multidimensional. Masyarakat Wangel di Kabupaten Kepulauan Aru – Propinsi Maluku dan komunitas Israel secara eksistensial terikat dengan tanah. Wangel memahami tanah dilatari keberadaan sebagai tuan tanah terbesar di pualu Wamar – pusat kabupaten kepulauan Aru. Israel memahami tanah sebagai pewaris tanah dari Allah. Kedua komunitas dalam konteks dan latar waktu berbeda memiliki ideologi tanah tertentu. Tanah di Wangel berlaku kepemilikan dati (rumpun marga) yang disebut tanah dati. Sebaliknya dalam konteks Israel, Allah sebagai pemilik mutlak tanah seperti terumus dalam Imamat 25:1 – 28. Ideologi tanah bagi komunitas Israel dan Wangel dikonstruksi dalam ruang dinamika sosial dengan perjumpaan kepentingan beragam. Ideologi tanah berubah sejalan dengan perkembangan waktu dengan sejumlah masalah etis. Konsep tanah di zaman Israel dapat didialogkan dengan konsep “tanah dati” dari konteks Wangel. Kritik ideologi dalam perspektif sosio-ekonomi dipakai untuk membedah proses dialog tanah dari dua komunitas. Dialog dibangun untuk memberi ruang terjadinya sharing ideologi tentang tanah dari dua komunitas berbeda. Ruang dialog dapat tampil dengan wajah harmoni maupun konflik ideologi. Proses dialog berfungsi membangun konsep tanah transformatif dan reformatif tentang tanah. Intinya, hasil dialog memperkaya ideologi tanah secara teoritis maupun praktis. Prinsip reforma tanah memberi pencerahan tentang kepemilikan dan pengelolaan tanah yang menghidupkan. Tanah dimanfaatkan secara etis humanis untuk menjamin kehidupan manusia dan dunia sebagai wujud ketaatan kepada Allah. Tanah difungsikan untuk menjamin keseimbangan relasi manusia, alam dan Tuhan.

Item Type: Student paper (Thesis (S2))
Uncontrolled Keywords: Tanah, Tanah dati, Tanah warisan, Israel, Wangel, Teologi tanah, Dialog, Reforma tanah.
Subjects: B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan
B Filsafat. Psikologi. Agama > Alkitab
G Geografi. Antropologi. Rekreasi > Geografi (Umum)
Divisions: Fakultas Teologi > Magister Filsafat Keilahian
Depositing User: Ms Nadya Agatha
Date Deposited: 04 Jun 2021 02:52
Last Modified: 04 Jun 2021 02:52
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/5553

Actions (login required)

View Item View Item