PREVALENSI PENDERITA ISOLATED SYSTOLIC HYPERTENSION PADA PASIEN HIPERTIROID RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2009 – 2012

41100077, Timotius Henry Laksmana (2014) PREVALENSI PENDERITA ISOLATED SYSTOLIC HYPERTENSION PADA PASIEN HIPERTIROID RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2009 – 2012. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41100077_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf

Download (798kB)
[img] Text (Skripsi Kedokteran)
41100077_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang. Hipertiroid merupakan penyakit yang sering disebabkan autoimun dan lebih sering terjadi pada wanita serta sangat mempengaruhi regulasi tekanan darah terutama pada terjadinya ISH (Isolated Systolic Hypertension). Dengan melihat pengaruh hipertiroid terhadap terjadinya ISH ini diharapkan dapat bermanfaat dalam proses penanganan, dan pencegahan ISH. Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi berbagai kriteria hipertensi pada populasi penderita hipertiroid. Metode Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dan metode potong lintang. Penelitian ini menggunakan populasi pasien hipertiroid pada rumah sakit Bethesda pada tahun 2009 – 2012 dari data rekam medik sebanyak 59 buah diambil secara retrospektif dan akan dibedakan berdasarkan kriteria hipertensi; baik dari non hipertensi, ISH, IDH (Isolated Diastolic Hypertension), dan SDH (Systolic Diastolic Hypertension). Seluruh data tersebut akan dianalisa secara deskriptif baik dari perbedaan prevalensi antar kriteria hipertensi, maupun diuji berdasarkan variabelnya yaitu usia dan jenis kelamin. Data rekam medik ini diolah menggunakan program SPSS versi 16 menggunakan analisis One Way ANOVA Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian ISH pada pasien hipertiroid adalah sebesar 33,9%. Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA, ditemukan bahwa tidak ada perbedaan prevalensi yang berarti antara ISH berbanding dengan kriteria hipertensi lain. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, prevalensi kejadian ISH yang lebih besar adalah pada pasien laki – laki sebesar 41,6% yaitu 5 dari 12 subjek laki – laki. Dan jika dilihat berdasarkan kelompok usia, prevalensi kejadian terbanyak kasus ISH adalah pada kelompok usia 40 – 49 tahun yaitu sebesar 42%. Namun tidak ditemukan adanya korelasi yang berarti antara ISH terhadap usia. Kesimpulan. Prevalensi kasus ISH pada pasien hipertiroid adalah sebesar 33,9%. Prevalensi ISH berbanding dengan kriteria hipertensi lain adalah sebesar 46,5%, didapat dari perbandingan 20 kasus ISH berbanding dengan 43 kasus hipertensi total, sementara SDH dengan jumlah kasus sebanyak 23, memiliki prevalensi sebesar 53,5%. Tidak ada perbedaan prevalensi yang signifikan antara ISH dibandingkan dengan jenis hipertensi lain pada pasien hipertiroid. Ada korelasi antara jenis kelamin terhadap kejadian ISH dimana laki – laki akan lebih rentan terkena hipertensi dibandingkan dengan perempuan. Tidak ada korelasi antara usia terhadap kejadian ISH.

Item Type: Student paper (Final Year Projects (S1))
Uncontrolled Keywords: Hipertiroid, ISH, Hipertensi, Sistolik, ANOVA
Subjects: R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal
R Kedokteran. Medis > Kedokteran Internal > Ilmu Syaraf. Psikiatri Biologis. Psikiatri Syaraf
Divisions: Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran
Depositing User: Ms Nadya Agatha
Date Deposited: 04 Jun 2021 02:10
Last Modified: 04 Jun 2021 02:10
URI: http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/5539

Actions (login required)

View Item View Item