PERGUMULAN SOE HOK GIE DALAM PENDERITAAN BANGSANYA DAN PERJUMPAAN DENGAN LUKAS 10:25-37

01052005, Yosua Hardita Kristianto (2013) PERGUMULAN SOE HOK GIE DALAM PENDERITAAN BANGSANYA DAN PERJUMPAAN DENGAN LUKAS 10:25-37. Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Teologi) 01052005_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (971kB)
	Text (Skripsi Teologi) 01052005_bab2-sd-bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (987kB) | Request a copy

Abstract

Sukar disangkal bahwa mahasiswa yang terdiri dari kaum muda punya potensi dan andil besar dalam perubahan negeri ini. Dua pergerakan besar di tahun 1966 dan 1998 secara umum membawa dampak pada bangkitnya kesadaran masyarakat akan hak invidu-individu mampu untuk bersuara, dan membangkitkan kesadaran akan adanya hak dan otonomi individu yang perlu diakui. Namun nilai-nilai pokok aktivitas sosial mereka seringkali tidak dikenali selain dari gegap gempita gerakan dimana mereka hidup. Maka tulisan ini akan menelusuri apa dan bagaimana pergumulan serta harapan yang diperjuangkan Soe Hok Gie seorang mahasiswa dari Fakultas Sastra Jurusan Sejarah Universitas Indonesia yang adalah seorang eksponen dari gerakan mahasiswa 1966 pada zamannya. Penderitaan menjadi suatu panggilan yang diterima Soe Hok Gie, yang baginya perjuangan harus tetap ada, perjuangan untuk mengapuskan segala-gala yang non-humanis, tanpa kompromi seperti pohon oak yang berdiri tegak menantang angin. Maka pergumulan yang digali akan menuju pada nilai-nilai pokok yang dihidupi oleh Soe Hok Gie melalui studi literatur secara khusus pada catatan harian Soe Hok Gie dan literatur pendukung lainnya. Untuk kemudian diperjumpakan teks Lukas 10:25-37 sebagai bagian dari refleksi teologis yang memperlihatkan bahwa menuju pada hidup adalah berarti tidak memisahkan ketaatan kepada Allah dengan permasalahan kehidupan sosial masyarakatnya.

Actions (login required)

View Item