AVATAR : THE LEGEND OF AANG ( STUDI TEOLOGIS MENGENAI IDE HERO FILM TERHADAP FILIPI 2 : 1- 11)

52070022, MICHAEL SIREGAR (2011) AVATAR : THE LEGEND OF AANG ( STUDI TEOLOGIS MENGENAI IDE HERO FILM TERHADAP FILIPI 2 : 1- 11). Thesis (S2) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Tesis Teologi) 52070022_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (2MB)
	Text (Tesis Teologi) 52070022_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini berbicara mengenai usaha dialog teologis antara film, sebagai produk budaya popular dengan teks Alkitab, yang adalah fondasi iman Kekristenan, terlebih khusus berbicara mengenai masalah ide hero (kepahlawanan). Ide hero merupakan hal yang mudah ditemukan dalam setiap produk kebudayaan masyarakat, termasuk juga dalam film. Ide hero bukan hanya berbicara tindakan heroik dari sang hero dengan memberikan dirinya bagi orang lain, namun lebih luas lagi, ide hero berbicara mengenai masalah petualangan dan perjalanan (adventure), sebuah proses yang mendalam dan memiliki makna tersendiri bagi sang hero itu maupun lingkungannya. Gerak cerita petualangan sang hero ini dalam film, yaitu film Avatar : The UKDW Legend of Aang, sebagai salah satu film serial animasi yang cukup populer di Indonesia, akan didialogkan secara teologis dengan perikop Alkitab, yaitu Filipi 2:1-11, yang di dalamnya juga terkandung sebuah gerak cerita petualangan’ Yesus, khususnya dalam bagian himne yang dikutip Paulus (ayat 6-11), yang digunakan Paulus sebagai alat untuk menasihati jemaat Filipi. Dalam penelitian terlihat bahwa sang hero yang terdapat dalam film menjalani serangkaian proses petualangan. Dengan bantuan analisis naratif yang dikembangkan oleh Vladimir Propp, ditemukan bahwa sang hero dalam film Avatar : The Legend of Aang masuk ke dalam kategori tipe pencari atau seeker hero, karena terlihat kesan penguatan cerita petualangan personal sang hero untuk mencari sesuatu demi menjawab kegelisahannya. determinisme yang paling besar terjadi adalah determinisme dirinya dalam menyelesaikan petualangannya yang penuh pergumulan batin. Pergumulan batin sang hero tersebut berhubungan dengan pergulatan perjalanan hero mencari jati diri dalam dilema tanggung jawab dan pilihan hidupnya. Selain pencarian jati diri tersebut, sang hero digambarkan mencari kebersamaan, persahabatan dan cinta dalam usaha menggapai harapan. Ditambah lagi beberapa tujuan lain seperti usaha mengejar kekuatan dan kekuasaan untuk mencapai kepenuhan jati dirinya itu dan usaha untuk kembali mencari makna keluarga dalam timpangnya peran orang tua. Sedangkan dalam dialog teologis ide hero film Avatar : The Legend of Aang dengan teks Filipi 2:1-11 di temukan bahwa (1) baik hero dalam film dan Yesus dalam teks juga sama-sama mengalami pergumulan mengenai masalah tanggung jawab dan pilihan personal. Meski keduanya memiliki konteks dan bentuk yang berbeda, namun keduanya sama-sama diharapkan mampu mengambil sebuah keputusan etis. Dalam hal ini tawaran dari Richard Niebuhr mengenai pilihan the fitting menjadi pilihan yang tepat dalam sebuah dilema etis tersebut. (2) Hero dan Yesus juga sama-sama bergulat mengenai keberadaan power. Tawaran Walter Wink dalam mentransformasi power melalui powers are good, the powers are fallen, the powers must be redeemed” menjadi sumbangan penting dalam dialog teologis antara hero dalam film dan Yesus dalam teks ketika berbicara mengenai power. (3) Keduanya pula melihat bahwa relasinya dengan the others dalam persahabatan dan cinta merupakan hal yang penting dan signifikan. (4) Terakhir, baik hero dalam film dan Yesus, meski memiliki perbedaan dan keunikan, sama-sama menekankan pentingnya sebuah pergumulan personal sebagai bagian dari perjiarahan iman yang otentik yang harus dirasakan dan dialami sendiri melalui pergulatan dan dilema.

Actions (login required)

View Item