24080091, Anthony Andrian (2013) COLLAPSIBLE STAND ANGKLUNG. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Desain Produk)
24080091_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (642kB) |
|
Text (Skripsi Desain Produk)
24080091_bab2-sd-bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Pada dasarnya, angklung merupakan alat musik orkestra yang membutuhkan banyak orang untuk menghasilkan harmonisasi musik. Namun untuk mengikuti perkembangan jaman yang semakin kompetitif, angklung tidak lagi hanya dimainkan secara orkestra, tetapi juga dimainkan hanya seorang diri atau solo sehingga tiap orang dapat menunjukkan skill pada dirinya. Instrumen musik orkestra yang kemudian diubah menjadi instrumen musik solo membutuhkan sebuah desain baru untuk memainkannya. Salah satu grup musik yang memodifikasi angklung agar dapat menjadi instrumen solo adalah Calung Funk. Modifikasi angklung pada Calung Funk berpusat pada kemudahan dalam menggoyangkan angklung serta cara membawanya karena Calung Funk merupakan grup musik Jalanan. Sebagai alat musik orkestra, angklung menjadi tidak praktis untuk dibawa ketika harus dimainkan seorang diri. Berat angklung yang kemudian harus dibawa seorang diri melebihi batas yang diperbolehkan secara ergonomi. Sehingga tidak heran jika pemain angklung Calung Funk sering mengalami keluhan terutama pada bahu, leher serta punggung. Angklung dimodifikasi dengan cara diikat pada stand menggunakan karet. Modifikasi pada Calung Funk memungkinkan tangan untuk bekerja lebih efisien dalam memainkan angklung karena angklung tidak perlu di tangkap dan dihentikan. Modifikasi yang dilakukan memang berhasil membuat angklung lebih mudah dimainkan, namun instrumen yang dimodifikasi belum sempurna secara ergonomi. Sering terjadinya kesalahan dalam permainan merupakan salah satu akibat dari instrumen yang belum nyaman dimainkan. Stand angklung modifikasi yang digunakan Calung Funk merupakan stand yang dipatenkan dengan angklungnya. Hal ini mengakibatkan stand trersebut hanya dapat digunakan untuk ukuran angklung yang telah ditentukan dan tidak dapat diganti. Padahal, sebagai alat musik yang terbuat dari bambu, angklung merupakan alat musik yang kurang awet jika tidak berhati-hati dalam penggunaannya. Dengan stand yang dipatenkan, penggantian angklung menjadi sangat susah untuk dilakukan. Untuk itu maka diperlukanlah sebuah desain baru untuk instrumen angklung yang memudahkan pemain bermain seorang diri namun tetap optimal secara ergonomis, baik ketika memainkan maupun ketika membawanya.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tidak Ada |
Subjects: | N Seni Rupa > Seni Dekoratif. Seni Terapan. Dekorasi dan Ornamen T Teknologi > Kerajinan Tangan. Seni dan Kerajinan |
Divisions: | Fakultas Arsitektur dan Desain > Prodi Desain Produk |
Depositing User: | Ms Hilaria Fortuna |
Date Deposited: | 20 Aug 2021 05:16 |
Last Modified: | 20 Aug 2021 05:16 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/5412 |
Actions (login required)
View Item |