PENGARUH METIL JASMONAT TERHADAP PRODUKSI SAPONIN PADA KULTUR KALUS GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.)

31160017, Novianti Barlin (2021) PENGARUH METIL JASMONAT TERHADAP PRODUKSI SAPONIN PADA KULTUR KALUS GINSENG JAWA (Talinum paniculatum Gaertn.). Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.

	Text (Skripsi Biologi) 31160017_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB)
	Text (Skripsi Biologi) 31160017_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Talinum paniculatum atau biasa disebut dengan ginseng jawa merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat herbal. Ginseng jawa mengandung senyawa metabolit sekunder saponin yang mirip dengan ginseng korea (Panax Ginseng). Teknik elisitasi merupakan salah satu metode yang efektif dalam peningkatan produksi saponin T. paniculatum melalui kultur in vitro. Metil jasmonat (MJ) merupakan elisitor yang sering digunakan dalam elisitasi karena kemampuannnya dalam meningkatkan metabolit sekunder dengan maksimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi metil jasmonat dan waktu inkubasi terhadap pertumbuhan kalus dan produksi saponin pada kultur kalus ginseng jawa melalui kultur in vitro. Media yang digunakan pada penelitian ini yaitu media Murashige-Skoog padat dengan kombinasi 2,4-D 2 mg/L dan kinetin 3 mg/L. Elisitasi dilakukan pada saat kalus memasuki fase stasioner dengan perlakuan konsentrasi metil jasmonat 0,025 mM, 0,05 mM, 0,1 mM, 0,15mM dan 0,2 mM dan waktu inkubasi 5, 10 dan 15 hari. Ekstraksi kalus menggunakan etanol 96% dan uji semi-kuantitatif dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Berat kering kontrol (0,050 g) lebih rendah dibandingkan dengan berat kering kalus yang dielisitasi (0,052-0,063 g). Produksi saponin tertinggi dihasilkan pada konsentrasi MJ 0,15 mM dengan waktu inkubasi 15 hari. Hal ini ditunjukkan dengan luas noda saponin 0,563 cm2 dan intensitas warna 5 dari 5.

Actions (login required)

View Item