01052034, JEANE RINI (2011) WARGA KELURAHAN LOMBOGIA POSO PASCA KONFLIK : ANALISIS TERHADAP FALSAFAH HIDUP SINTUWU MAROSO SEBAGAI SARANA MISI REKONSILIASI BAGI GEREJA LOKAL. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Teologi)
01052034_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Teologi)
01052034_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan manusia. Ketika seseorang menjalin relasi dengan orang lain, tidak dapat diketahui maupun diramalkan secara pasti apa yang akan terjadi dalam relasi itu. apakah akan berjalan baik atau terjadi konflik di dalamnya. Konflik yang terjadi dalam kurun waktu 3 tahun (1998-2001) di Poso merupakan salah satu contoh adanya relasi yang renggang dalam kehidupan masyarakatnya. Konflik ini berdampak bagi kehidupan para warganya. Banyak yang kehilangan harta benda maupun keluarga atau sanak saudara. Selain itu juga berdampak bagi relasi umat beragama di Poso. Relasi umat beragama yang sebelum konflik terjalin baik berdasarkan falsafah hidup Sintuwu Maroso menjadi pudar. Isu sentimen yang muncul di permukaan sebagai salah satu faktor penyebab konflik, menjadikan warga saling melukai dan saling membunuh. Rasa persaudaraan dan persatuan yang terkandung dalam Sintuwu Maroso tergantikan dengan sikap permusuhan. Rekonsiliasi merupakan suatu konsep perdamaian yang selalu didengungkan ketika terjadi konflik. Hal itu juga terjadi di Poso. Telah banyak pihak yang mengusahakan rekonsiliasi untuk mendamaikan Islam dan Kristen. Pasca konflik, masyarakat Poso khususnya warga Kelurahan Lombogia telah hidup dalam situasi bebas konflik. Akan tetapi relasi Islam dan Kristen belum mengalami pemulihan terihat dari terkotak-kotaknya pola pemukiman warga berdasarkan agama. Hal inilah yang kemudian menantang penulis untuk mengetahui secara lebih mendalam perasaan yang sebenarnya dari para warga Kelurahan Lombogia baik Islam maupun Kristen. Mengapa relasi di antara mereka belum terjalin baik, padahal ada falsafah hidup Sintuwu Maroso sebagai moto Kabupaten yang menekankan pada persaudaraan. Dalam hal ini, Gereja sebagai bagian dari umat beragama perlu untuk mengupayakan perdamaian sebagai suatu sumbangan yang positif. Gereja harus tampil dalam masyarakat sebagai Gereja yang peduli terhadap konteks sekitarnya. Kepedulian ini dapat diwujudkan dalam bentuk kehadiran misi Gereja yang memperhatikan kondisi sosial masyarakat sekitar.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rekonsiliasi, Konflik, Poso, Islam, Kristen |
Subjects: | B Filsafat. Psikologi. Agama > Agama B Filsafat. Psikologi. Agama > Islam. Bahaisme. Teosofi, dll B Filsafat. Psikologi. Agama > Kekristenan |
Divisions: | Fakultas Teologi > Filsafat Keilahian |
Depositing User: | Ms Lea Destiany |
Date Deposited: | 20 May 2021 01:58 |
Last Modified: | 20 May 2021 01:58 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4920 |
Actions (login required)
View Item |