41130046, LIDWINA DEWISETYORINI (2017) INFUSA DAUN BABANDOTAN (Ageratum conyzoides) SEBAGAI LARVASIDA NYAMUK Aedes aegypti. Final Year Projects (S1) thesis, Universitas Kristen Duta Wacana.
Text (Skripsi Kedokteran)
41130046_bab1_bab5_daftarpustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text (Skripsi Kedokteran)
41130046_bab2-sd-bab4_lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Aedes aegypti berperan sebagai vektor utama dalam penularan virus dengue. Infeksi virus dengue dapat menyebabkan penyakit demam dengue dan dapat berlanjut menjadi Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit DBD banyak ditemukan di wilayah tropis dan subtropis. Upaya pencegahan DBD yang dilakukan adalah dengan mengendalikan vektor, salah satunya menggunakan insektisida kimia yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan resistensi pada serangga. Alternatif untuk mengurangi dampak negatif tersebut adalah dengan penggunaan biolarvasida. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai biolarvasida.yaitu daun babandotan (Ageratum conyzoides). Tujuan: Mengetahui efek larvasida infusa daun babandotan terhadap larva instar III-IV Aedes aegypti, mengetahui LC50 dan LC90 infusa daun babandotan terhadap larva Aedes aegypti, serta melihat hubungan antara peningkatan konsentrasi infusa daun babandotan dengan peningkatan jumlah kematian larva. Metode Penelitian: Penelitian bersifat eksperimental murni, menggunakan larva instar III-IV nyamuk Aedes aegypti yang dipaparkan dengan infusa daun babandotan. Pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Penelitian dilakukan dua tahap yaitu uji pendahuluan dan pengujian akhir dengan 3 kali replikasi. Larva dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Data yang didapatkan dianalisa dengan analisis Probit. Hasil: Infusa daun babandotan memiliki efek larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dengan nilai LC50 sebesar 64.407% dan LC90 sebesar 78.033%. Nilai P-value < 0,05 (0,00) dan koefisien konsentrasi positif (0,094). Terjadi perubahan warna, aroma, dan rasa pahit pada air, serta penurunan kadar pH air. Kesimpulan: Infusa daun babandotan memiliki efek larvasida terhadap larva Aedes aegypti instar III-IV, namun penggunaannya dapat menyebabkan perubahan fisik air, yaitu perubahan warna, aroma, dan rasa pahit pada air, serta penurunan kadar pH air. Diperoleh nilai LC50 sebesar 64.407% dan LC90 sebesar 78.033%. Mortalitas larva Aedes aegypti meningkat sebanding dengan peningkatan konsentrasi infusa daun babandotan.
Item Type: | Student paper (Final Year Projects (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Infusa daun babandotan, demam berdarah, vektor, larvasida, biolarvasida, Aedes aegypti |
Subjects: | R Kedokteran. Medis > Aspek Umum Kedokteran > Kesehatan Publik. Kebersihan. Kedokteran Pencegahan R Kedokteran. Medis > Kedokteran Botani. Thomsonian dan Eklektik |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Prodi Kedokteran |
Depositing User: | ms priska lim |
Date Deposited: | 16 Dec 2020 03:01 |
Last Modified: | 16 Dec 2020 03:01 |
URI: | http://katalog.ukdw.ac.id/id/eprint/4768 |
Actions (login required)
View Item |